Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasio Elektrifikasi 100% Hingga 500 Titik BBM Satu Harga, Ini PR Menteri ESDM Baru

Rasio Elektrifikasi 100% Hingga 500 Titik BBM Satu Harga, Ini PR Menteri ESDM Baru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Arifin Tasrif hari ini resmi menduduki kursi jabatan tertinggi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang ini resmi menjadi Menteri setelah Presiden Joko Widodo meresmikannya di Istana Kepresidenan. Dengan mengemban amanah baru Menteri ESDM periode 2019-2024, Arifin menyatakan siap menerima segala masukan untuk menyelesaikan sejumlah tantangan di sektor ESDM yang akan menjadi tanggung jawabnya.

"Saya sangat terbuka dengan masukan-masukan dari semua yang akan memberikan kebaikan, kebaikan kepada Kementerian ini, kebaikan kepada sumber daya yang ada. Kebaikan kita semua," jelas Arifin Tasrif pada acara Serah Terima Jabatan di Kementerian ESDM, Rabu (23/10/2019).

Baca Juga: Pupuk Kaltim Dapat Penghargaan dari Kementerian ESDM

Dirinya kembali menuturkan bahwa salah satu tantangan utama ke depan adalah bagaimana menekan defisit neraca perdagangan. "Kita saat ini mengalami current account deficit (CAD) perdagangan yang harus menjadi perhatian kita semua," tambahnya.

Sejumlah tugas besar telah menanti Arifin di Kementerian ESDM, antara lain melanjutkan program BBM Satu Harga menjadi 500 lokasi, peningkatan rasio elektrifikasi 100%, hingga pencapaian bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025. Arifin mengharapkan agar seluruh pegawai Kementerian ESDM dapat bekerja semaksimal mungkin untuk membangun sektor ESDM.

"Kalau ada hal-hal yang bisa dibahas bersama, kita bisa lakukan. Kita perlu kerja sama dengan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan negara ini," kata Arifin.

Secara latar belakang, Arifin tidak asing dengan sektor ESDM. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Indonesia tahun 2010-2015. Arifin menyelesaikan pendidikan sarjana dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Kimia pada tahun 1972. Tahun 2011, ia pernah menerima Honorary Fellowship Award dari AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organization) atas kontribusinya dalam dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan regional ASEAN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: