Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Irak Tak Izinkan Kedatangan Pasukan AS dari Suriah

Irak Tak Izinkan Kedatangan Pasukan AS dari Suriah Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Baghdad -

Irak menolak kehadiran jangka panjang pasukan Amerika Serikat (AS) yang telah melintasi perbatasannya setelah mundur dari Suriah utara. Sikap ini menjadi penghinaan saat Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Mark Esper berkunjung ke Irak. Esper menyatakan tentara AS akan tinggal di Irak.

Setelah bertemu Esper, Perdana Menteri (PM) Irak, Adel Abdul Mahdi menegaskan kembali posisi awal bahwa pasukan AS yang mundur dari Suriah akan diizinkan melintas melalui Irak hanya untuk transit dan tak ada tentara yang dapat tinggal di Irak tanpa izin.

"Irak mengambil semua langkah hukum internasional untuk memastikan pasukan AS akan pergi seperti seharusnya," papar pernyataan Abdul Mahdi. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya.

Baca Juga: Pasukan Militer AS Tinggalkan Suriah, Bergeser ke Wilayah Irak

Esper awalnya menjelaskan, tentara AS yang ditarik dari Suriah akan pergi ke barat Irak untuk memerangi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan membantu membela Irak. Namun sikap ini tampaknya berubah pada Selasa (22/10/2019) saat AS ingin memulangkan mereka.

Esper juga bertemu Menhan Irak Najah al-Shammari. "Mereka membahas kerja sama militer dan berkonsultasi tentang kegiatan militer di wilayah itu," papar pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Irak.

Irak merupakan salah satu aliansi regional yang memantau keputusan Presiden AS Donald Trump menarik pasukan dari Suriah utara. Irak kini menampung sekitar 5.000 pasukan AS yang membantu memerangi ISIS. Meski demikian, Irak juga bersahabat dengan Iran yang menjadi musuh AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: