Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolong Pak Erick Thohir, 10 BUMN Ini Terancam Bangkrut

Tolong Pak Erick Thohir, 10 BUMN Ini Terancam Bangkrut Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kepada profesional berpengalaman yang memiliki banyak bisnis menggantungkan harapan untuk masa depan perusahaan negara. Jokowi sendiri saat pelantikan menteri berpesan kepada Erick agar mampu membawa BUMN Indonesia berjaya hingga ke luar negeri.

Oleh sebagian kalangan, Erick Thohir memang dipandang sebagai sosok yang pas. Bos Mahaka Group ini dikenal berhasil membangkitkan perusahaan yang sedang terpuruk dan merugi. Karena itu, penunjukan Erick Thohir sebagai menteri BUMN adalah sangat tepat.

Baca Juga: Erick Thohir Ditantang Lawan Cukong Penikmat BUMN, Berani?

Dewan Pembina Gapasda dan Iperindo, Bambang Haryo Soekartono, saat berbincang dengan awak media, Rabu (23/10/2019) mengungkapkan, sebelum mewujudkan permintaan Jokowi soal rencana ekspansi ke luar negeri. Ada satu masalah krusial yang harus diselesaikan oleh Erick.

Bambang mengungkapkan, salah satu masalah yang membuat BUMN Indonesia sulit melakukan ekspansi karena terbebani oleh utang.

Hingga Desember 2018 lalu, menurut Bambang, setidaknya ada 10 BUMN dengan utang terbesar, antara lain BRI menanggung utang Rp1.008 triliun, Bank Mandiri utang Rp997 triliun, BNI utang Rp660 triliun, PLN utang Rp543 triliun, Pertamina utang Rp522 triliun, BTN utang Rp249 triliun, Taspen utang Rp222 triliun, Waskita Karya utang Rp102 triliun, Telekomunikasi Indonesia utang Rp99 triliun, dan Pupuk Indonesia utang Rp76 triliun.

Menurut Bambang, rasio utang perusahaan rata-rata sudah di atas separuh aset yang dimiliki masing-masing perusahaan pelat merah tersebut. Bahkan ada yang rasionya sudah mendekati aset yang dimiliki, seperti BRI dengan aset Rp1.179 triliun. Yang artinya dengan utang yang ditanggung berbanding aset dimiliki, perusahaan bisa dipailitkan.

"Bisa dikatakan 10 BUMN ini terancam bangkrut. Sebab kalau asetnya dijual semua habis untuk membayar utang," ujarnya.

Karena itu, lanjut Bambang, Erick Thohir harus fokus untuk menyehatkan BUMN tersebut dengan mengurangi utang, setidaknya dilakukan secara bertahap. Agar utang yang dimiliki tidak terus bertambah, tapi bisa semakin berkurang.

Itu yang tidak boleh terjadi, dan Bambang meyakini Erick Thohir bisa menangani hal itu. Menurutnya, Erick juga bisa berkoordinasi dengan sahabatnya, Sandiaga Uno untuk menyelesaikan masalah besar BUMN agar bisa sehat.

Dengan tidak memiliki utang, BUMN akan dapat bergerak dengan lincah dan mudah untuk ekspansi. Terlebih lagi sebagai BUMN saat ini memiliki banyak keistimewaan, di antaranya memonopoli proyek infrastruktur, diberikan keleluasaan untuk bersinergi dengan BUMN lain, tidak boleh masuk tempat lain kecuali BUMN. Serta penyertaan modal negara setiap tahun Rp40 triliun dengan gratis.

"Harusnya BUMN menghasilkan keuntungan yang luar biasa, 5-10 kali lipat, sekarang ini keuntungan sangat kecil, hanya Rp40-60 triliun rupiah," ujar Bambang.

Catatan Redaksi

Redaksi Warta Ekonomi melakukan kekeliruan karena mengutip utuh pernyataan narasumber tanpa memberi penjelasan tentang konteks diskusi dengan narasumber. Adapun, konteks tulisan ialah mengasumsikan kondisi ekstrem ketika semua nasabah menarik dana dan semua kreditur menagih utang di perbankan secara bersamaan.

Atas kekeliruan ini, redaksi Warta Ekonomi menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca. Selain itu, Warta Ekonomi juga menyampaikan terima kasih atas koreksi yang telah disampaikan oleh pembaca.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: