Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketahuan Lakukan Tindakan 'Jahat', Pejabat Kerajaan Thailand Dicopot Raja

Ketahuan Lakukan Tindakan 'Jahat', Pejabat Kerajaan Thailand Dicopot Raja Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Bangkok -

Raja Thailand memecat enam pejabat senior istana karena "tindakan jahat", begitu bunyi pengumuman yang dikelurkan pihak Istana. Keputusan ini dikeluarkan beberapa hari setelah raja mencabut semua gelar permaisuri karena tidak loyal.

Dalam satu minggu intrik istana telah mencengkeram Thailand. Raja Maha Vajiralongkorn memecat enam pejabat tinggi dari biro rumah tangga kerajaan, termasuk seorang perawat di layanan penjaga kamar tidur dan seorang dokter hewan, menurut dua pengumuman terpisah yang dirilis oleh penyambung lidah istana the Royal Gazette.

"Mereka telah sangat melanggar perilaku disiplin karena tindakan jahat mereka dengan mengeksploitasi posisi resmi mereka untuk keuntungan mereka sendiri atau orang lain," seperti dikutip The Guardian dari the Royal Gazette, Kamis (24/10/2019).

Baca Juga: King Kobra Besar Ditemukan di Thailand, Butuh 1 Jam Evakuasi

Keputusan ini mengikuti pencabutan gelar bangsawan dan pangkat militer permaisuri Raja, mantan pengawal kerajaan Sineenat Wongvajirapakdi (34).

Pencabutan gelar tersebut terjadi hanya tiga bulan setelah ia diberikan gelar permaisuri bangsawan yang pertama dalam hampir satu abad oleh seorang raja Thailand.

Dijuluki "Koi", Sineenat dihukum pada awal pekan ini lewat sebuah perintah kerajaan yang disiarkan di televisi nasional karena "bertindak menentang pengangkatan ratu". Sineenat, yang belum terlihat di depan umum sejak Senin, kemudian menjadi tren di media sosial Thailand dengan tagar SaveKoi.

Keluarga kerajaan Thailand dilindungi oleh undang-undang pencemaran nama baik yang membuat pengawasan, atau perdebatan tentang perannya, hampir tidak mungkin dilakukan di dalam kerajaan. Masyarakat hanya bisa mendapatkan petunjuk tentang cara kerja istana melalui penggunaan citra simbolik dan nasib pembantu kerajaan.

Vajiralongkorn naik tahta pada tahun 2016 setelah kematian ayahnya tercinta, yang dianggap oleh orang Thailand sebagai figur otoritas moral.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: