Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Zenyum Hadirkan Perawatan Gigi Berbasis Teknologi di Indonesia

Zenyum Hadirkan Perawatan Gigi Berbasis Teknologi di Indonesia Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup health tech asal Singapura, Zenyum, ikut meramaikan pasar industri teknologi kesehatan dengan layanan dan produknya yang bergerak di sektor kesehatan gigi. Di tahun ini, Zenyum sudah berekspansi ke Indonesia dengan membawa layanan konsultasi yang bisa diakses melalui aplikasi Zenyum dan produk invisible teeth braces atau behel transparan.

"Zenyum menghadirkan invisible teeth braces yang diproduksi dengan bahan yang berkualitas dan juga layanan konsultasi yang difasilitasi lewat aplikasi," ujar Chief of Staff Zenyum, Niclas Hildebrand, di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Baca Juga: Agak Berbeda, Startup Healthtech Ini Tawarkan Katering yang Sudah Bersertifikasi

Aplikasi Zenyum juga menyediakan pengingat untuk jadwal penggantian aligner serta melacak perkembangan sejak awal hingga akhir penggunaan invisible braces. Melalui teknologi telemedicine, pengguna dapat mengunggah gambar struktur gigi mereka setiap minggu untuk diperiksa oleh mitra dokter gigi Zenyum. Tahapan pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh Zenyum memiliki lima tahap yakni pre-assessment gigi, konsultasi dan pemindaian 3D di klinik, simulasi 3D, pencetakan 3D invisible braces, dan pengawasan perawatan telemedicine.

Tahap pre-assessment merupakan tahapan saat pengguna diminta mengirimkan lima foto kondisi gigi mereka ke tim Zenyum melalui portal daring yang selanjutnya akan diperiksa oleh mitra dokter gigi Zenyum. Pemeriksaan ini akan menentukan apakah diperlukan pemasangan invisible braces.

Setelah itu, tahap kedua adalah mitra dokter gigi Zenyum akan memberikan konsultasi, sinar-X, dan teknologi pemindai intraoral untuk memindai struktur gigi pengguna dalam 3D sekaligus pemeriksaan gigi pasien dan kesehatan gusi mereka.

Usai pemindaian, tim ahli orthodontis di Singapura akan memulai rencana perawatan gigi dan memberikan simulasi tentang hasil akhir setelah menggunakan invisible braces untuk dilihat sebelum perawatan.

Jika pasien menyetujui hasil simulasi, Zenyum akan mulai mencetak invisible braces melalui 3D printing dengan proses thermoforming. Invisible braces yang dibuat Zenyum menggunakan bahan non-BPA (Bisphenol A). Invisible braces yang sudah dicetak selanjutnya dikirim ke dokter gigi yang memiliki janji temu dengan pengguna untuk memastikan invisible braces sesuai dengan ukuran gigi pengguna.

Selanjutnya, penggunaan invisible braces perlu dilakukan selama 20 hingga 22 jam sehari dan mencapai lama penggunaan tiga sampai sembilan bulan. Selama masa penggunaan, pengguna perlu mengunggah foto kondisi gigi mereka setiap lima hari sekali ketika beralih ke perangkat aligner berikutnya.

Perawatan sampai selesai melalui Zenyum dibanderol dengan harga Rp21 juta hingga akhir proses dan proses pembayaran dapat dicicil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: