Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang-Korea Selatan Sepakat Lakukan Perbaikan. . .

Jepang-Korea Selatan Sepakat Lakukan Perbaikan. . . Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Seoul -

Perdana menteri Jepang dan Korea Selatan bersepakat terkait pentingnya memperbaiki hubungan yang memburuk karena sengketa perdagangan dan sejarah. PM Korea Selatan Lee Nak-yon menyerahkan surat dari Presiden Moon Jae-in kepada pemimpin PM Jepang Shinzo Abe saat menghadiri penobatan Kaisar Naruhito.

 

Pejabat di Seoul melansir dari VOA, Kamis (24/10/2019) menuturkan surat pribadi Moon itu berisikan ucapan selamat kepada Jepang atas era kekaisaran baru Reiwa, serta mengharapkan perbaikan hubungan bilateral.

Abe menyatakan berterima kasih atas surat itu, kata Wakil I Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Sei-yong, yang berbicara dalam brifing di televisi setelah pertemuan berakhir.

 

Baca Juga: 6 Jet Tempur Rusia Langgar Pertahanan Udara Korea Selatan

 

yna9k2crwbjtry3perlt_16422.jpg

 

Cho menjelaskan Lee dan Abe sepakat kedua negara harus meningkatkan hubungan dan bahwa koordinasi di antara mereka dan Washington penting. Lee menyerukan dimajukannya komunikasi dan pertukaran yang beragam dalam upaya menyelesaikan masalah hubungan mereka, jelas Cho. 

 

Abe mengatakan kepada Lee bahwa kerjasama semacam itu sangat penting sementara mereka menghadapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara, sebut Kementerian Luar Negeri Jepang. Abe mengatakan hubungan yang sekarang ini tegang harus diperbaiki, tetapi Seoul harus mengambil langkah pertama.

 

Pertemuan tersebut dipantau dengan cermat untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda pencairan hubungan, tetapi hanya tampak sedikit kemajuan yang dicapai selain kesepakatan untuk terus melakukan pembicaraan.

 

Walau begitu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan pembicaraan itu “bermakna” karena kedua pihak bertukar pandangan dan saling memastikan agar upaya-upaya mereka berlanjut.

 

Lee, yang dikenal sebagai pakar masalah Jepang, tidak mengungkapkan rincian lebih jauh mengenai pembicaraan itu sewaktu ia meninggalkan kantor Abe.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: