Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Buktikan Teori Darwin Salah, Miliarder Norwegia Rela Gelontorkan Dana Rp22,4 Miliar

Ingin Buktikan Teori Darwin Salah, Miliarder Norwegia Rela Gelontorkan Dana Rp22,4 Miliar Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Oslo -

Salah seorang terkaya di Norwegia, Einar Johan Rasmussen mengeluarkan dana sebesar USD1,6 juta (sekira Rp22,4 miliar) untuk sebuah yayasan yang bertujuan membuktikan kesalahan teori evolusi Darwin dan menggantikannya dengan teori desain cerdas (intelligent design). Yayasan BioCosmos menyerukan "debat yang lebih terbuka tentang biologi dan kosmos" dan menargetkan "semua orang yang tertarik pada sains dan pertanyaan besar," terutama "remaja dan pemuda" - termasuk anak-anak sekolah.

 

Sama halnya semua pendukung teori intelligent design, yayasan itu memuji kebaikan teori pseudo-sains bahwa alam diatur dengan sangat rapi dan dibuat dengan baik sehingga tidak mungkin berevolusi melalui seleksi alam dan mestinya direkayasa.

 

Rasmussen yang kini berusia 81 tahun, seorang pengusaha kapal dari Kristiansand di selatan Norwegia dalam sebauh wawancara mengatakan kepada penyiar nasional NRK bahwa "keinginannya adalah membuat banyak dari penelitian modern ini diketahui publik. Penelitian itu berbeda dengan (teori) Darwin secara signifikan.”

 

Baca Juga: Berkat Budi Daya Salmon, Pemuda Ini Jadi yang Terkaya di Norwegia

 

Miliarder itu setuju dengan Yayasan BioCosmos, yang anggotanya termasuk seorang profesor Denmark, seorang dokter, seorang insinyur sipil dan seorang teolog, bahwa evolusi "tidak dapat lagi diklarifikasi sebagai hasil dari mutasi dan pilihan alami yang kebetulan." Hal yang dilakukan Rasmussen yang dianggap berusaha mempengaruhi sistem pendidikan Norwegia itu mendapat banyak reaksi keras.

 

"Sangat salah bagi orang kaya untuk mencoba membeli akses ke ruang kelas Norwegia," kata anggota parlemen Torstein Tvedt Solberg kepada NRK sebagaimana dilansir RT. “Ini terlalu alternatif, itu tidak ilmiah. Cukup dekat dengan sampah. "

 

"Ketika Anda bertanya-tanya bagaimana alam muncul, Anda harus berbicara dengan seorang ilmuwan," kata peneliti Martin Jakobsen di Ansgar Theological College di Kristiansand kepada NRK. "Ketika Anda bertanya-tanya bagaimana fungsi Tuhan, Anda dapat berbicara dengan seorang teolog."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: