Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gunakan AI, Unilever Potong Proses Rekrutmen Hingga 100 Ribu Jam

Gunakan AI, Unilever Potong Proses Rekrutmen Hingga 100 Ribu Jam Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan multinasional Unilever menyebut pihaknya mampu memotong waktu yang digunakan untuk proses rekrutmen calon pegawai hingga 100 ribu jam menggunakan bantuan artificial intelligence (AI). Sistem AI berbentuk software tersebut bekerja dengan menganalisis raut muka kandidat pegawai, pilihan kata yang digunakan, gestur badan, serta memprediksi sifat kandidat yang dinilai meningkatkan kesuksesan pekerjaan seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (25/10/2019). Sistem serupa juga dipakai di sejumlah perusahaan besar seperti Intel, Vodafone, dan Singapore Airlines.

Software yang dipakai oleh Unilever sendiri adalah produksi perusahaan asal negeri paman sam, HireVue. Unilever sudah menggunakan software ini untuk menganalisis video hasil wawancara dengan kandidat pegawai di London dan beberapa cabang lain sejak pertama kali software itu digunakan pada tahun 2017.

Baca Juga: Penjualan Unilever di Kuartal III Tak Sesuram Labanya

"Software ini membantu mempersingkat proses rekrutmen hingga 100 ribu jam dan memangkas ongkos untuk rekrutmen kurang lebih US$1 juta. Ini hanya satu dari sekian alat yang kami pakai untuk merekrut pegawai," ujar juru bicara Unilever seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (25/10/2019).

Awalnya, HireVue hanyalah sebuah software yang digunakan untuk memindai cara berbicara kandidat pegawai seperti kalimat apa yang digunakan, intonasi suara, kecepatan bicara, serta ekspresi kandidat.

Juru bicara Unilever mengatakan bahwa wawancara dengan video untuk dianalisis dengan HireVue adalah pilihan opsional. Artinya, kandidat pegawai dapat memilih untuk wawancara dengan metode konvensional atau melalui "seleksi AI". Sebelum melamar, ia mengatakan bahwa kandidat juga akan diberitahu terlebih dahulu melalui surel bagaimana ia harus mempersiapkan diri sebelum proses interview.

HireVue sendiri mengklaim bahwa software yang ia gunakan justru mampu mengambil keputusan yang lebih etis ketimbang manusia. Dilansir dari The Guardian, kemampuan software-nya mampu mengambil keputusan tanpa pertimbangan gender dan ras.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: