Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demonstrasi Irak Kembali Jatuhkan Korban, Pendemo: Usir AS-Iran

Demonstrasi Irak Kembali Jatuhkan Korban, Pendemo: Usir AS-Iran Kredit Foto: FOTO/Reuters
Warta Ekonomi, Baghdad -

Demonstrasi di Irak kembali pecah dan setidaknya terdapat 40 pengunjuk rasa meninggal dunia pada hari Jumat (25/10). Aksi yang menuntut masalah korupsi dan kesulitan ekonomi ini sempat berhenti sementara selama tiga pekan yang lalu.

Menurut sumber medis dan Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Irak (IHCHR), lebih dari 2.000 orang terluka di seluruh negeri. Korban jiwa berjatuhan ketika pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan seorang milisi yang didukung Iran melepaskan tembakan untuk mencoba menahan demonstrasi. Polisi menyatakan, perwira intelijen pemerintah dan anggota milisi Asaib Ahl al-Haq juga tewas dalam bentrokan dengan para pengunjuk rasa di kota Amara.

Baca Juga: Kembali Pecah, Demonstrasi Irak Diwarnai Tindakan Represif Aparat

Laporan BBC menyatakan bahwa ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Lapangan Tahrir Baghdad pada Jumat pagi. Ketika beberapa orang mencoba memasuki Zona Hijau, tempat gedung-gedung pemerintah, pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk mengusir mereka. IHCHR menyatakan sebanyak delapan pemrotes meninggal dunia di Baghdad pada Jumat. Paling tidak lima dari mereka adalah pengunjuk rasa yang diserang oleh tabung gas air mata.

Di selatan, setidaknya sembilan pengunjuk rasa meninggal ketika anggota milisi Asaib Ahl al-Haq (AAH) yang didukung Iran menembaki para pengunjuk rasa yang mencoba membakar kantor kelompok di kota Nasiriya. Delapan orang tewas di kota Amara, termasuk enam pemrotes, satu anggota AAH, dan satu perwira intelijen.

Sebanyak tiga pengunjuk rasa juga meninggal di Basra, wilayah kaya minyak, satu di Hilla dan satu di Samawa. Sementara di kota Diwaniya, kata petugas kamar mayat dan sumber polisi, dua belas pengunjuk rasa tewas setelah terperangkap di sebuah gedung yang terbakar.

Bangunan, yang menampung kantor-kantor lokal Organisasi Badr yang didukung Iran, tampaknya dibakar oleh pengunjuk rasa. Mereka tidak menyadari di dalam bangunan itu terdapat orang yang bisa terbakar pula. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Khalid al-Muhanna mengatakan, sedikitnya 68 anggota pasukan keamanan terluka.

Pertumpahan darah kali ini adalah pertarungan besar kedua dalam kekerasan selama bulan ini. Serangkaian bentrokan dua pekan lalu antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan menewaskan 157 orang dan lebih dari 6.000 lainnya terluka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: