Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cukup 6 Bulan bagi Jokowi Reshuffle Kabinet, Ini Menteri-Menteri yang Aman

Cukup 6 Bulan bagi Jokowi Reshuffle Kabinet, Ini Menteri-Menteri yang Aman Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Nyarwi Ahmad memprediksi susunan Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan bertahan lama. Bahkan, ia berujar Jokowi akan reshuffle kabinet kurang dari satu tahun sejak dibentuk.

"Jika ada hal-hal yang dipandang kurang atau tidak memuaskan terkait visi misi presiden, bukan tidak mungkin ada reshuffle dalam jangka waktu sekitar satu tahun atau bahkan enam bulan," ucapnya kepada wartawan, Senin (228/10/2019).

Baca Juga: Teka-Teki AHY Tak Masuk Kabinet: Dendam Mega pada SBY Masih Membara?

Baca Juga: Rival Politik Masuk Kabinet, Besok-Besok Gak Usah Pemilu Lah!

Lanjutnya, ia mengatakan ada beberapa faktor yang dapat memicu percepatan reshuffle. Menurutnya, pertama karena menteri tidak mampu merealisasikan visi misi atau target presiden.

Kemudian, sambungnya, Presiden Jokowi akan melakukan evaluasi subjektif atas kinerja dan capaian para pembantunya. Katanya, jika dipandang bagus, maka reshuffle tak akan terjadi dalam jangka waktu dekat.

Selain itu, ia berpendapat kepuasan publik atas kinerja menteri juga sangat menentukan sikap Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle terhadapa menterinya.

Di sisi lain, saat disinggung sosok menteri yang kemungkinan diganti cepat, ia lebih merujuk pada menteri yang berasal dari partai politik akan cenderung lebih aman dibanding profesional.

"Kecuali parpolnya mulai dipandang tidak loyal pada pemerintahan Jokowi. Tapi untuk jangka dua tahun ke depan, sepertinya loyalitas parpol-parpol tersebut tak banyak mengalami perubahan sehingga kecil kemungkinan menteri-menteri dari parpol tersebut masuk dalam daftar rushuffle," tukasnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Negara, Rabu (23/10). 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: