Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Syahrul Tunjukkan Perhatian Khusus Terhadap Riset dan Teknologi Pertanian

Mentan Syahrul Tunjukkan Perhatian Khusus Terhadap Riset dan Teknologi Pertanian Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengukuhkan tiga Profesor Riset lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) yang ke-523, 524, 525 secara nasional dan ke-139, 140, dan 141 di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbangtan) yang bertempat di Kota Bogor, Selasa (29/10). Ketiga Profesor tersebut adalah Ali Asgar di bidang teknologi pascapanen, Sholihin di bidang pemuliaan dan genetika tanaman, serta Sukarman di bidang pedologi dan penginderaan jauh.

SYL menegaskan dalam orasi pengukuhannya bahwa momen ini bertepatan dengan dua momentum yang sangat strategis. Pertama, saat ini berada pada tahap awal masa bakti Kabinet Indonesia Maju sehingga di tahun 2019-20124 hasil riset pasti akan menjadi bagian yang harus diimplementasikan atau dicoba seluruh jajaran Kementan agar riset dan teknologi menjadi energi dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan pertanian. Yang kedua adalah Presiden Jokowi telah menandatangani UU SISNAS IPTEK pada tanggal 13 Agustus 2019, disertai pula dengan terbentuknya Kementerian Riset/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pembentukan BRIN bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan program penelitian nasional, termasuk bidang pertanian. 

Baca Juga: Mentan SYL Rangkul Para Senior dan Mantan Menteri

"Sejalan dengan semangat UU tersebut, acara pengukuhan pada hari ini merupakan bagian dari upaya kita untuk meningkatkan profesionalisme peneliti. Akumulasi pemikiran dari para Profesor Riset Kementerian Pertanian selama ini telah turut mewarnai perencanaan program dan kebijakan pembangunan pertanian. Peran tersebut diharapkan dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang," ujar SYL dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (20/20/2019).

Terkait akselerasi pembangunan pertanian, SYL langsung memberi tantangan langkah praktis dan implementasi inovasi kepada profesor secara luas. Ia meminta ketiganya langsung berkolaborasi dan bersinergi dalam wadah Forum Komunikasi Profesor Riset (FKPR), sekaligus menjadi pembina dan motivator bagi para peneliti yang lebih muda dalam pengembangan jati diri.

"Sinergi ini tidak saja akan jadi model bagi peneliti lainnya, tetapi juga secara konkret dapat menjawab berbagai permasalahan riil yang dihadapi petani di lapangan saat ini," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: