Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rekam Jejak NSO, Perusahaan Israel yang Bobol WhatsApp

Rekam Jejak NSO, Perusahaan Israel yang Bobol WhatsApp Kredit Foto: GettyImage
Warta Ekonomi, Jakarta -

WhatsApp mengaku platformnya diserang oleh perusahaan keamanan asal Israel, NSO. WhatsApp menuduh NSO membantu intelijen pemerintah untuk membobol akses sebanyak 1.400 ponsel lintas benua, di mana diplomat dan jurnalis, menjadi sasarannya.

Siapakah sebenarnya NSO?

Software milik NSO sendiri memiliki rekam jejak yang cukup panjang. Meski begitu, rekam jejak tersebut bukanlah hal yang tergolong baik.

NSO diduga terlibat dalam sejumlah pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Amerika Latin dan Timur Tengah. Salah satu dugaan yang diarahkan kepada NSO, yakni upaya memata-matai pegawai Amnesty International yang berada di Panama.

Baca Juga: Whatsapp Disadap? Ini Reaksi Warga

Tuduhan lain juga disematkan kepada NSO. Misteri kematian jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi juga memiliki indikasi bahwa NSO terlibat di dalamnya.

Kawan dari Khashoggi, Omar Abdulaziz merupakan satu dari tujuh jurnalis yang pernah membawa NSO ke ranah hukum. Amnesty International juga menuntut Kementerian Pertahanan Israel untuk mencabut lisensi NSO.

Usai dibeli oleh perusahaan asal London, Novalpina Capital, NSO berusaha menghapus rekam jejaknya. Agustus lalu, Pendiri NSO Shalev Julio mengklaim bahwa software-nya telah menyelamatkan puluhan ribu orang, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (30/10/2019).

Baca Juga: Kabinet Kerja Punya Menteri yang Enggak Pernah Pakai WhatsApp, Siapa dan Mengapa Ya?

Langkah yang diambil oleh WhatsApp untuk menuntut NSO belum pernah terjadi sama sekali, di mana perusahaan digital mengalami kebobolan data dari pihak ketiga.

"Ini akan menjadi sebuah permulaan," ujar pengacara bidang keamanan Siber Will Auslander, Scott Watnik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: