Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca Ditinggal Pendiri, Begini Loh Manuver Bisnis Gojek Demi Raih Profit

Pasca Ditinggal Pendiri, Begini Loh Manuver Bisnis Gojek Demi Raih Profit Kredit Foto: Antara/Audy Alwi
Warta Ekonomi, Surakarta -

Menyusul kepergian Nadiem Makarim, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo membeberkan strategi perusahaan untuk memperoleh profitabilitas.

Pertama, persaingan ketat membuat perusahaan harus menginovasikan produk dan fiturnya, demi menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

"Kedua, visi produk yang kami kembangkan membutuhkan lebih banyak koordinasi dan kolaborasi dengan ekosistem yang lebih besar demi mendorong lonjakan pertumbuhan," tambah Andre, dikutip dari KrAsia, Kamis (31/10/2019).

Baca Juga: Kenalkan, Ini Inovasi Bonceng yang Diklaim Belum Digarap Gojek dan Grab!

Ia mencontohkan produk pembayaran sebagai salah satu produk yang dimaksud. Meskipun tren pembayaran digital telah meningkat dalam setahun terakhir, masih ada masalah seputar adopsi dan penerimaan tipe pembayaran tersebut.

Perusahaan masih perlu menambah kolaborasi dan kemitraan dengan pemerintah dan perusahaan swasta; inilah yang menjadi tantangan. "Kami yakin, pemerintah baru akan terus menunjukkan dukungan untuk teknologi dan inovasi yang menciptakan sistem ekonomi yang lebih baik," kata kedua Co-CEO itu.

Yang terakhir berkaitan dengan talenta digital. Menurut Gojek, sulit untuk menemukan dan mempertahankan talenta terbaik.

Sekadar informasi, Gojek memilih model Co-CEO karena bisnisnya memiliki banyak produk yang segmentasinya berbeda. “Untuk strategi kami ke depan, kami masih fokus pada pengalaman produk," tambah Kevin.

Saat ini, Gojek telah memproses 2 miliar transaksi per tahun dengan 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra penjual. Perusahaan berniat menghimpun lebih dari US$2 miliar dalam putaran pendanaan hingga akhir 2019.

Pendanaan Seri F Gojek masih berjalan sampai saat ini, dengan partisipasi terbaru berasal dari perusahaan asuransi Pan-Asia AIA Group dan Cool Japan Fund yang didukung oleh Jepang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: