Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat di September

Duh, Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat di September Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada September 2019 sebesar 8% secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp5.548,1 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan bulan Agustus lalu yang meningkat 8,7% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengungkapkan bahwa perlambatan penyaluran kredit utamanya disebabkan oleh debitur korporasi. "Kredit kepada korporasi melambat dari 9,4%(yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 8,1% (yoy) pada September 2019," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca Juga: Tingkatkan Pembayaran Elektronik dengan QRIS, BI Berlakukan di Januari 2020

Onny mengatakan perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada jenis penggunaan modal kerja dan konsumsi. Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh melambat dari 7,5% (yoy) menjadi 6,1% (yoy) pada September 2019. Perlambatan pertumbuhan KMK terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), serta sektor industri pengolahan.

KMK sektor PHR melambat dari 6% (yoy) menjadi 5% (yoy) pada September 2019, terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor perdagangan eceran makanan,minuman, atau tembakau di DKI Jakarta dan Lampung. KMK pada sektor industri pengolahan juga mengalami perlambatan dari 11,2% (yoy) menjadi 7,2% (yoy) khususnya pada subsektor industri pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi di wilayah Kalimantan Selatan.

Di sisi lain, kredit konsumsi (KK) pada September 2019 sedikit melambat dari 7% (yoy) menjadi 6,9% (yoy) yang terutama disebabkan oleh perlambatan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Untuk kredit investasi mengalami peningkatan dari 12,7% (yoy) pada Agustus 2019 menjadi 13% (yoy) terutama berasal dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor industri pengolahan. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan meningkat menjadi 8,4% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,8% (yoy) yang disebabkan olek kenaikan kredit di subsektor pertanian padi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: