Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Twitter Larang Iklan Politik, Ada Apa?

Twitter Larang Iklan Politik, Ada Apa? Kredit Foto: Reuters/Thomas White
Warta Ekonomi, New York -

Twitter akan melarang iklan politik pada bulan depan. Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk menjegal kampanye Presiden Donald Trump pada 2020 dan lebih menguntungkan Partai Demokrat. Langkah berbeda justru ditunjukkan Facebook yang tetap mengizinkan iklan politik.

"Kita membuat keputusan untuk menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global," kata CEO Twitter Jack Dorsey, dilansir Reuters. "Kita percaya pesan politik seharusnya diproduksi, bukan dibeli," ujarnya.

Analis memperkirakan larangan tersebut akan mulai berlaku pada 22 November mendatang. Hal itu juga akan berdampak pada keuntungan Twitter. Saham Twitter juga mengalami penurunan 1,9% beberapa jam setelah pengumuman tersebut.

CEO Twitter, Jack Dorsey, mengatakan, iklan internet merupakan kekuatan yang menakjubkan. Itu menjadi kekuatan efektif bagi pengiklan komersial. "Kekuatan itu menimbulkan risiko signifikan bagi politik," ujar Dorsey. Iklan politik, kata dia, bisa digunakan untuk memengaruhi pemilu yang berdampak bagi kehidupan jutaan orang.

Baca Juga: Ejek CEO Apple, Trump Tulis Kritik di Twitter

Dalam thread tweet-nya, Dorsey menjelaskan iklan politik merupakan tantangan baru bagi wacana sipil. Itu termasuk mesin pembelajar berdasarkan optimasi pesan, target mikro, dan informasi yang salah tanpa pengecekan.

"Kita bekerja keras untuk menghentikan orang yang mempermainkan sistem kita untuk menyebarkan informasi yang salah. Tapi, jika orang membayar kita untuk menarget dan memaksa orang melihat iklan politik mereka, mereka bisa mengatakan apapun bisa mereka inginkan," jelasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Shelma Rachmahyanti
Editor: Shelma Rachmahyanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: