Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto Kristiyanto: PDIP Tak Punya Manuver Politik, Kecuali. . . .

Hasto Kristiyanto: PDIP Tak Punya Manuver Politik, Kecuali. . . . Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah dilantiknya menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju, maka konsolidasi ideologi, politik, hukum dan pemerintahan telah berjalan baik, dan praktis tidak menimbulkan gejolak politik sebagaimana terjadi pada 2014 lalu. 

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa koalisi Indonesia Kerja plus Gerindra telah menjadi basis kekuatan signifikan di Parlemen. Dengan begitu, stabilitas politik menguat, dan konsentrasi utama kami saat ini adalah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pemerintahan Jokowi-KH. Ma’ruf Amin.

"PDI Perjuangan tidak memiliki manuver politik lain, kecuali memastikan pemerintahan bekerja dengan baik untuk rakyat," kata Hasto dalam pers rilisnya, Jumat (1/11/2019).

Baca Juga: Bursa Domestik Membara, Asing Merapat ke Saham BCA!

Baca Juga: Walkot Risma Diterpa Kabar Miring, PDIP Buka Suara. . . .

Selanjutnya, kata Hasto, guna mendukung efektivitas pemerintahan tersebut, PDI Perjuangan terus memantapkan konsolidasinya di tengah rakyat.

"Rakyat merupakan jalan utama dedikasi kami. Gerak politik PDI Perjuangan pun tunggal, berfokus pada gerak turun ke bawah, menyatu dengan rakyat. Hal ini penting, sebab gerak politik terbaik adalah gerak di tengah rakyat, bukan gerak di elit politik, mengingat pemerintahan telah terbentuk lengkap," ujarnya.

Menurutnya, dengan menyatu pada kehidupan rakyat itu, PDI Perjuangan tidak hanya melakukan pendidikan politik. Ia menegaskan, fungsi Partai di dalam menjadikan aspirasi rakyat menjadi kebijakan politik sangatlah penting.

Baca Juga: Gibran Dapat Tiket Emas Maju Pilwalkot Solo dari Mega? Kelar Urusan!

Karenanya, PDI Perjuangan terus memraktekkan ekonomi gotong royong melalui kegiatan pertanian untuk rakyat, peternakan, koperasi, mengolahragakan masyarakat, dan berbagai bentuk kegiatan kebudayaan dengan ciri nasionalisme yang sangat kental.

"Ketika seluruh elit Partai bergerak ke bawah, maka politik tidak lagi sebagai tontonan namun berubah menjadi tuntunan dan membangun keteladanan politik di tengah rakyat. Sebab, esensi politik terletak pada kemampuan menggunakan seni kekuasaan untuk gerak pemberdayaan rakyat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: