Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Perusahaan Negeri Tirai Bambu di Indonesia Baru Sebatas Kesepakatan

Investasi Perusahaan Negeri Tirai Bambu di Indonesia Baru Sebatas Kesepakatan Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guangxi Road and Bridge Engineering Group (GRBG) mengadakan pertemuan guna merumuskan kerja sama Indonesia–China di bidang pembangunan dan pengembangan infrastruktur.

Kerja sama yang nantinya dilakukan kedua belah pihak ini sejalan dengan visi pemerintah ke depan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-5 dan juga negara terkuat ke-4 di dunia.

GRBG sendiri berminat untuk memberikan dukungan pada PT ICDX Logistik Berikat (ILB) untuk proyek pembangunan infrastruktur dalam negeri. Namun, perusahaan asal China itu menegaskan bahwa pertemuan yang diadakan di Kantor Pusat ICDX Group, pada Selasa (29/10/2019) lalu baru berupa kesepakatan.

Baca Juga: Perusahaan Asal China Investasi Rp17,1 Triliun Garap Infrastruktur

"Jadi, itu masih berupa kesepakatan untuk mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia, dan belum ada perjanjian resmi antara dua belah pihak dalam kerja sama teknis," tegas Direktur Utama PT ILB Petrus Tjandra, melalui siaran revisi dan klarifikasi yang disampaikan kepada Warta Ekonomi, Jumat (1/11/2019).

"Kami mengundang GRBG untuk melihat lokasi proyek dan menawarkan untuk bekerja sama, belum sampai pada penandatanganan MoU pelaksanaan pekerjaan," tutur Petrus.

Pemerintah sendiri mengalkulasikan bahwa kebutuhan pendanaan untuk sektor infrastruktur dalam lima tahun ke depan sampai 2024 mencapai Rp6.445 triliun. Kebutuhan yang besar itu terhubung dengan pelaksanaan program pemerintah yang telah menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024).

Sementara prioritas nasional pemerintah dalam RPJMN tersebut adalah memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Dalam lima tahun ke depan, Indonesia tetap akan fokus membangun infrastruktur yang akan berdampak langsung secara sosial dan ekonomi.

Baca Juga: Keekonomian Proyek Infrastruktur Gas Harus Jadi Prioritas

Sementara PT ILB, lanjut Petrus, siap menyambut kemajuan infrastruktur Indonesia dan bersinergi dengan program pemerintah yang visioner dalam lima tahun ke depan. Diharapkan, nanti upaya kerja sama dengan GRBG menjadi langkah awal pembangunan infrastruktur Indonesia yang terintegrasi.

"GRBG sendiri merupakan salah satu perusahaan engineering terbesar di China yang bergerak di bidang konstruksi," tutup Petrus.

Sebelumnya diberitakan, melalui MoU (29/10/2019), perusahaan asal China itu menyetujui memberikan investasi pada PT ILB senilai Rp17,1 triliun untuk proyek pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Pada 14 Oktober 2019, PT ILB telah menandatangani dua Head of Agreement (HoA) dengan PT Jasa Sarana senilai total Rp1,04 triliun dan PT Wijaya Karya (Persero) senilai Rp5 triliun melalui fasilitasi PINA, dan pada 16 Oktober 2019 dengan PT Waskita Sriwijaya Tol senilai total Rp7,45 triliun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: