Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Pendapatan Indika Energy Turun di Kuartal III 2019 Sebesar...

Duh, Pendapatan Indika Energy Turun di Kuartal III 2019 Sebesar... Kredit Foto: PT Indika Energy Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan energi terintegrasi, PT Indika Energy Tbk, mengalamai penurunan pendapatan yang disebabkan pelemahan harga batu bara. Sampai kuartal III 2019, Perseroan membukukan pendapatan US$2.079,9 juta, atau menurun 4,6% dibandingkan US$2.180,4 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di antara perusahaan dalam Grup Indika Energy, produsen batu bara Kideco Jaya Agung mencatat penurunan pendapatan sebesar 15,2%, dari US$1.408,7 juta menjadi US$ 1.194,3 juta. Sementara perusahaan engineering, procurement, and construction (EPC) Tripatra yang mengerjakan proyek-proyek besar seperti Proyek Ekspansi LNG Tangguh– Train 3 di Papua Barat, mencatat peningkatan pendapatan 64,6% dari US$184,8 juta pada kuartal III tahun 2018 menjadi US$304,1 juta pada periode yang sama tahun ini.

Baca Juga: Kuartal III 2019, Laba BELL Naik 15%

Pada periode yang sama, kontraktor batu bara Petrosea juga mengalami peningkatan pendapatan 25,5% dari US$301,8 juta menjadi US$378,7 juta karena meningkatnya volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal). Perusahaan transportasi dan logistik laut Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) juga mencatat peningkatan pendapatan 16,9% dari US$51,8 menjadi US$ 60,6 juta karena meningkatnya volume batu bara yang diangkut.

Laba kotor di kuartal III 2019 Perseroan tercatat sebesar US$327,9 juta atau menurun 40,6% dibandingkan US$551,9 juta di periode yang sama tahun 2018. Marjin laba kotor juga menurun dari 25,3% menjadi 15,8%. Kontributornya adalah penurunan kontribusi laba kotor dari Kideco sebesar 53,5% dari 30,5% di kuartal III tahun 2018 menjadi 16,8% pada periode yang sama tahun ini.

Sementara itu, laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas Perseroan meningkat sebesar 37,0% menjadi US$24,0 juta pada kuartal III 2019 dari US$ 17,5 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hasilnya, Perseoran membukukan rugi yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$8,6 juta dibanding laba US$ 112,2 juta di kuartal III 2018. Meski begitu, Laba Inti Perseroan di kuartal III 2019 tercatat sebesar US$ 61,2 juta dibanding US$ 163,5 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Faktor eksternal berupa pelemahan harga batu bara yang berkelanjutan di tahun 2019 memberi dampak terhadap kinerja keuangan Indika Energy. Kami akan fokus untuk menjaga stabilitas keuangan dan terus mengelola operasi usaha melalui peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan stabilisasi operasi agar makin kompetitif," tutur Managing Director dan CEO Indika Energy, Azis Armand, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (2/11/2019).

Indika Energy juga terus melakukan diversifikasi usaha di bidang yang terkait dengan kompetensi dan portofolio bisnis saat ini yaitu pertambangan. Setelah pada akhir 2018 Perseroan melakukan investasi saham dengan kepemilikan 19,9% pada Nusantara Resources Limited yang merupakan induk dari Masmindo Dwi Area, pada periode 31 Juli-20 September 2019 Indika Energy menambah porsi kepemilikan di Nusantara sebesar 1,12% sehingga menjadi 21,02%. Masmindo Dwi Area memegang konsesi pertambangan emas proyek Awak Mas di Sulawesi Selatan.

"Kami tetap optimis dengan prospek dan fundamental industri batu bara ke depan walaupun volatilitas harga batu bara masih berlanjut. Indika Energy memiliki aspirasi untuk memberikan nilai tambah yang optimal dan berkelanjutan untuk seluruh pemangku kepentingan, juga berkontribusi lebih besar kepada pembangunan Indonesia,” tutup Azis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: