Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Klaim Rasio Elektrifikasi Tembus 98,86%

Kementerian ESDM Klaim Rasio Elektrifikasi Tembus 98,86% Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara bertahap meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan, juga sekaligus menjangkau wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dengan memanfaatkan potensi energi setempat. Dalam catatannya, rasio elektrifikasi nasional hingga bulan September 2019 telah mencapai 98,86%, naik sekitar 0,56% dari bulan Desember tahun 2018 lalu sebesar 98,3%.

"Hingga September 2019, rasio elektrifikasi nasional mencapai angka 98,86%. Keadilan atau pemerataan diwujudnyatakan dalam rasio elektrifikasi ini," jelas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam keterangannya.

Baca Juga: Kementerian ESDM Genjot Pemanfaatan Gas Domestik

Pemerintah akan terus memacu peningkatakan rasio elektrifikasi kedua wilayah yang masih tertinggal dari wilayah-wilayah Indonesia lainnya yang rata-rata sudah mencapai 99%. Untuk mencapai target rasio elektrifikasi di akhir tahun 2019, masih terdapat sekitar 1.103.859 rumah tangga yang belum menikmati listrik dan harus dilistriki. 

Dari sekitar 1,1 juta rumah tangga tersebut, berdasarkan Basis Data Terpadu Badan Pusat Statistik (BPS) dan hasil verifikasi PT PLN (Persero), 710.008 rumah tangga di antaranya merupakan masyarakat tidak mampu. Padahal, jaringan listrik sudah ada di depan rumah mereka, tetapi mereka tidak dapat membayar sambungan pasang baru karena ketidakmampuan ekonomi.

Untuk melistriki 710.008 rumah tangga tidak mampu tersebut, Kementerian ESDM mencanangkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA untuk masyarakat tidak mampu dari program sinergi BUMN, CSR PT PLN (Persero), APBD yang dianggarkan Pemerintah Daerah, program one man one hope PT PLN (Persero) dan program KESDM Peduli.

Program BPBL mulai memperlihatkan hasilnya, masyarakat tidak mampu tersebut kini telah mendapatkan sambungan listrik dan rasio elektrifikasi nasional perlahan-lahan meningkat dan diperkirakan rasio elektrifikasi sampai akhir tahun 2019 di sekitar 99%.

"Selama empat tahun terakhir ini capaian rasio elektrifikasi nasional rata-rata 3% per tahun dari rata-rata sebelumnya hanya mencapai 1% saja," tambah Direktur Program dan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Selama empat tahun ini kita bisa mencapai rata-rata 3% lebih perkembangannya, kalau dulu 1% aja sudah syukur. Yang perlu diperhatikan saat ini adalah masih adanya dua wilayah Indonesia yang capaian rasio elektrifikasinya masih di bawah rata-rata nasional yakni, Provinsi Nusa Tenggara Timur (74%) dan Papua (94%)," pungkas Jisman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: