Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Hortikultura: Fokus Mentan Tingkatkan Devisa dan Kesejahteraan

Sektor Hortikultura: Fokus Mentan Tingkatkan Devisa dan Kesejahteraan Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peningkatan nilai tambah dan daya saing merupakan aspek terpenting dari grand design pengembangan komoditas hortikultura. Produk-produk hortikultura ke depan harus lebih mampu bersaing di pasar internasional.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor hortikultura sangat menjanjikan untuk peningkatan devisa, sekaligus kesejahteraan rakyat. Menurut SYL, perlu keseriusan dan kerja sama semua pihak.

Selain itu, kemandirian petani perlu ditingkatkan. Perlu dihitung dari budi daya sampai dengan industri dan pasar.

Baca Juga: Produk Hortikultura Asal 6 Kabupaten di Sumut, Laris di Pasar Ekspor

"Ke depan harus ada daerah sentra-sentra komoditas, dengan ditanganinya hulu sampai hillir. Dengan cashflow dan perencanaan yang baik, semuanya akan berjalan dengan baik dan menguntungkan bagi petani," jelas SYL.

Di tempat lain, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan langkah strategis sesuai arahan Menteri SYL. Menurutnya, peningkatan nilai tambah dan daya saing akses ekspor hortikultura menjadi sebuah keniscayaan.

"Produk hortikultura yang berdaya saing, sehingga bisa berjaya di dunia internasional," kata Prihasto. 

Dia menjelaskan, Kementan telah merumuskan arah pengembangan hortikultura dalam lima tahun ke depan, khususnya daya saing komoditas hortikultura.

"Kami harap nantinya bisa menstimulus terhadap ekspor, produk berdaya saing, serta memacu peningkatan ekonomi," beber Prihasto saat memberikan kuliah umum bertajuk 'Kebijakan Strategi Kementan dalam Pembangunan Hortikultura 2020-2024' di Aula Pascasarjana Universitas Haluoleo, Minggu (4/11/2019).

Baca Juga: Sektor Perkebunan Andalan Devisa dan Kesejahteraan Petani

Dia menambahkan, mulai 2020 mendatang pengembangan kawasan hortikultura akan dilakukan secara masif. Artinya, ketika di satu daerah ada komoditas hortikultura yang potensial, maka bantuannya akan dimasifkan.

"Misalnya satu daerah punya 50 hektare kawasan buah. Kemudian hasil panennya bagus. Nanti kami akan perluas skalanya sampai 200 hektare. Kami berikan juga bibit unggul," cetus Prihasto. 

Kementan, kata dia, siap memberikan bantuan bibit, pupuk hingga pengendalian OPT selama lima tahun ke depan.

"Muaranya nanti adalah bagaimana tercipta basis-basis komoditas hortikultura yang besar dan terintegrasi. One Village One Variety. Pasar ekspor mempermudah memasarkan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: