Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukungan untuk Revitalisasi Peran BPP di Kecamatan

Dukungan untuk Revitalisasi Peran BPP di Kecamatan Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan akan membangun pertanian dari kecamatan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di kecamatan.

Rencana tersebut mendapat dukungan dari Wakil Menteri Pertanian periode 2009-2014 Rusman Heriawan yang setuju dengan fungsi penyuluhan di BPP kembali diaktifkan, tapi harus direvitalisasi. Sebagai garda terdepan pembangunan pertanian, BPP memang harus direvitalisasi, terutama dalam program kinerjanya.

"Mengapa? Ini terkait dengan era digital. Jadi, masyarakat saat ini kebanyakan sudah melek teknologi (internet). Sehingga diperlukan penyuluh BPP yang kinerjanya mengacu pada digitalisasi," ungkapnya.

Begitu juga mantan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi yang menilai upaya membangun pertanian dari kecamatan bukan hal mustahil dan kompleks. Apalagi dengan adanya teknologi yang berkembang pesat, media sosial (medsos) bisa dimanfaatkan untuk memulai pembangunan pertanian dari kecamatan.

Baca Juga: Sektor Hortikultura: Fokus Mentan Tingkatkan Devisa dan Kesejahteraan

Menurut Bayu, membangun pertanian dari kecamatan tersebut, pemerintah bisa mengembangkan sistem penyuluhan yang lebih baik dan efektif. Bahkan, dengan perkembangan teknologi, Kementan tak perlu banyak tenaga penyuluh seperti sebelumnya.

"Yang paling penting dalam pengembangan pertanian di kecamatan adalah petani punya tempat untuk bertanya dan punya tempat berbagi satu dengan yang lain. Nah, pendekatan melalui penyuluhan bisa diterapkan ke petani di setiap kecamatan," kata Bayu.

Bayu menilai saat ini sudah cukup banyak keberhasilan yang dilakukan penyuluh swadaya. Meski aspek komersialnya lebih menonjol, petani bisa mengambil pelajaran tentang keberhasilan yang dilakukan penyuluh swadaya.

"Bagi pemerintah,  yang perlu diambil adalah cara penyuluh swadaya yang bisa menjangkau ribuan petani. Tentu ada biaya yang harus dikeluarkan, tapi hasilnya lebih efektif," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: