Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hamas Ancam Hujani Tel Aviv dengan Roket Berturut-turut

Hamas Ancam Hujani Tel Aviv dengan Roket Berturut-turut Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Gaza -

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Yahya Sinwar, mengancam akan menghujani kota Tel Aviv di Israel dengan roket selama enam bulan berturut-turut jika rezim Zionis mengurangi blokade terhadap Gaza. Sinwar mengklaim kelompoknya memiliki kemampuan untuk mengubah kota-kota Israel menjadi "kota-kota hantu". Ancaman dilontarkan hari Senin setelah Jumat malam pekan lalu sebanyak sepuluh roket menyerang wilayah Israel selatan yang memicu serangan balasan dengan pesawat tempur.

Dari sepuluh roket yang menyerang Israel pada Jumat malam pekan lalu, delapan di antaranya dicegat sistem pertahanan Iron Dome, satu roket menghantam rumah di Sderot, satu lagi jatuh di lapangan terbuka. Sebaliknya, serangan balasan Zionis menewaskan seorang warga Palestina dan melukai dua orang lainnya. Tak ada kelompok militan di Gaza yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan beberapa roket tersebut. Namun, Israel tetap menyalahkan Hamas karena merupakan pengendali Jalur Gaza.

Baca Juga: Mesir Ancam Lakukan Ini Jika Hamas Terus Serang Israel dengan Roket

Berbicara pada pertemuan umum di Gaza, Sinwar mengabaikan ancaman perang besar-besaran yang dilontarkan pejabat Israel sebagai imbas dari rentetan serangan roket. "Kami telah mendengar ancaman yang dibuat para pemimpin Israel terhadap kami, tetapi kami masih akan membuat mereka mengutuk pada hari mereka dilahirkan," kata Sinwar, seperti dikutip dari Ynet, Selasa (5/11/2019).

"Berbagai agen intelijen berusaha merusak stabilitas di Jalur Gaza," ujarnya. "Hamas memiliki banyak alat rahasia untuk melawan upaya yang dilakukan oleh intelijen Israel untuk menyusup ke Gaza."

Pentolan Hamas berusia 57 tahun ini juga memperingatkan Israel agar tidak melancarkan operasi darat di Gaza, karena pihaknya menyiapkan ratusan ribu perangkap yang menanti tentara Israel dan ratusan kilometer terowongan tempur yang tersembunyi di bawah tanah. Militan Hamas, lanjut Sinwar, telah membuat sendiri rudal anti-tank untuk melawan pasukan lapis baja Israel. Menteri Energi Israel dan anggota kabinet keamanan Yuval Steinitz telah menyerukan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza.

"Kami berharap untuk mencapai kesepakatan sebelum operasi militer besar, dan seperti yang terlihat saat ini, kami mungkin harus memulai operasi militer besar-besaran dan baru mencapai kesepakatan," kata Steinitz dalam sebuah wawancara dengan Army Radio.

"Jika tidak ada pilihan dan kami ingin menghancurkan rezim Hamas, itu harus menjadi operasi darat, dan ini harus dibayar mahal," ujarnya. Sebelumnya, Sinwar mengatakan negosiasi mengenai kemungkinan pengaturan gencatan senjata jangka panjang, serta pembicaraan pertukaran tahanan, terhenti karena Israel tidak memiliki pemerintahan dan tidak dapat membuat keputusan penting.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Shelma Rachmahyanti
Editor: Shelma Rachmahyanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: