Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Keyakinan Konsumen Kembali Menurun di Oktober 2019

Duh, Keyakinan Konsumen Kembali Menurun di Oktober 2019 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2019 mengindikasikan tingkat keyakinan konsumen kembali mengalami pelemahan. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2019 yang sebesar 118,4, lebih rendah dibandingkan IKK pada bulan sebelumnya sebesar 121,8.

Pada bulan September, IKK yang berada di posisi 121,8 juga mengalami pelemahan dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 123,1. Meski demikian, optimisme konsumen tetap berada dalam zona optimis karena IKK di atas 100.

Baca Juga: Lindungi Konsumen, Kemendag Ajak Pelaku Usaha Patuhi Kewajiban Purnajual

"Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menurun terutama disebabkan oleh indeks penghasilan dan indeks ketersediaan lapangan kerja yang lebih rendah. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) juga menurun, yang terutama disebabkan oleh penurunan indeks ekspektasi kegiatan usaha pada 6 bulan mendatang," kata BI di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) pada Oktober 2019 sebesar 132,0, lebih rendah dari 136,2 pada bulan sebelumnya. Menurunnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan tersebut disebabkan oleh penurunan seluruh komponen Indeks penyusunnya, terutama penurunan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha pada 6 bulan mendatang. Secara spasial, menurunnya IEK pada Oktober 2019 terjadi di 14 kota dengan penurunan terdalam di Makassar (-20,2 poin), diikuti Pangkal Pinang (-10,S pom), dan Padang (-9,5 pom).

Hasil survei juga mengindikasikan tekanan kenaikan harga yang sedikit meningkat pada 3 bulan dan 6 bulan mendatang (Januari dan April 2020). Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan mendatang yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Tekanan kenaikan harga 3 bulan mendatang dipengaruhi oleh perkiraan permintaan barang dan jasa yang meningkat pada awal tahun 2020. Sementara itu, tekanan kenaikan harga 6 bulan mendatang diperkirakan dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa menjelang bulan puasa pada akhir April 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: