Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Pakai APBN saat RI Desifit, Jokowi: Kebangetan Banget

Impor Pakai APBN saat RI Desifit, Jokowi: Kebangetan Banget Kredit Foto: Setkab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik keras kebiasaan para pejabat pengadaan barang dan jasa pemerintah yang suka mengimpor barang. Terlebih impor itu dilakukan dengan menggunakan uang pemerintah.

Padahal sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia masih mengalami desifit neraca perdagangan, juga defisit transaksi berjalan atau current account sefisit (CAD).

"Kok kita masih hobi impor. Kebangetan banget. Uangnya pemerintah lagi, kebangetan kita ini. Kalau itu masih diterus-teruskan, kebangetan," kata dia saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2019 di Plenary Hall JCC, Jakarta, Rabu (6/11/2019) pagi.

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Defisit Anggaran Melebar jadi 2,2%

Ia meminta Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto untuk memetakan barang yang bisa diproduksi di dalam negeri secara utuh. Jokowi pun menanyakan kembali barang-barang yang assembling harus dirakit di negeri sendiri dan mana yang harus diimpor.

"Ini harus dicek. Yang impor langsung distabilo merah saja, enggak usah (impor)," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dia juga memerintahkan Kepala LKPP untuk memprioritaskan produk dengan komponen lokal yang sangat tinggi.

"Sudah persulit barang yang namanya impar impor itu. Barang impar juga, barang impor juga. Impar impor senangnya kita udah. Udah setoplah gitu-gitu. Ini sekali lagi duit APBN, duit APBD," tegasnya.

Baca Juga: Bangunan SD Ambruk, Jokowi Ngamuk-ngamuk

Ia menekankan dengan tegas bahwa harga murah bukan menjadi patokan utama. Meski murah jika diperoleh secara impor, dia mengaku, lebih senang beli barang lokal meskipun harganya sedikit lebih mahal.

Untuk itu, Jokowi meminta agar barang-barang dalam negeri difasilitasi untuk secepatnya masuk e-catalog. Produk-produk milik pelaku usaha kecil dan menengah, menurut Presiden, segera dimasukkan ke dalam e-catalog.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: