Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Sistem Elektronik, LKPP Catat Semua Belanja Pengadaan Pemerintah

Lewat Sistem Elektronik, LKPP Catat Semua Belanja Pengadaan Pemerintah Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) akan melakukan transformasi untuknmewujudkan pengadaan yang lebih memajukan Indonesia salah satunya melalui pengembangan SDM yang unggul.

 

Kepala LKPP, Roni Dwi Susanto, mengatakan, bahwa transformasi pengadaan yang akan dilakukan oleh LKPP meliputi Kebijakan dan strategi pengadaan yang inklusif dalam rangka pemerataan ekonomi dan percepatan pembangunan.

 

Pihaknya pun akan berusaha menjalankan efektivitas proses dan membenahi pasar pengadaan, lalu melakukan pengembangan dan pembinaan SDM serta kelembagaan yang efektif serta membuat sistem penyelesaian permasalahan pengadaan. Pengadaan nasional telah memiliki peraturan dan pedoman yang lebih sederhana dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

 

Baca Juga: Sistem E-Katalog dan E-Purchasing Efisienkan Pengadaan Obat dan Alkes

 

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sistem pengadaan nasional telah  memfasilitasi belanja pengadaan pemerintah sebesar Rp5.335 triliun. LKPP mencatat nilai transaksi melalui e-tendering sebesar Rp1.737,8  triliun dan e-purchasing sebesar Rp240,8 triliun, sedangkan sisanya dilakukan melalui skema pengadaan yang belum terakomodir melalui sistem elektronik. Dari nilai transaksi e-tendering, berhasil dibukukan optimalisasi anggaran pemerintah sebesar Rp177,9 triliun dihitung dari selisih pagu dengan hasil tender.  

 

“Sistem pengadaan secara elektronik terbukti memudahkan proses pengadaan, meningkatkan transparansi dan membuka akses pasar pengadaan yang lebih baik. Ke depan dengan transformasi pengadaan di era digital seluruh belanja pengadaan pemerintah akan dilakukan dan tercatat dalam sistem elektronik,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (6/11/2019). 

 

Baca Juga: Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Korupsi, Tegas Menteri Tjahjo

 

Sebagai modal awal untuk mewujudkan SDM unggul, lanjut Roni, pengadaan nasional telah didukung oleh 270.000 personil yang bersertifikat, 84 lembaga pelatihan terakreditasi, 600 Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa dan Unit Layanan Pengadaan. Hal itu sejalan dengan upaya meningkatkan kompetensi SDM dan maturitas kelembagaan.

 

LKPP pun terus melakukan pendampingan proses pengadaan di banyak Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah antara lain Pembangunan Prasarana dan Penyelenggaraan Asian Games, Penyelenggaraan Asian Para Games, Pengadaan Logistik Pemilu, Palapa Ring serta pendampingan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

 

“Sistem pengadaan nasional yang dikembangkan LKPP juga mendorong keterlibatan masyarakat luas termasuk organisasi masyarakat, pemerhati pengadaan, jurnalis untuk turut serta melakukan pengawasan dalam proses pengadaan Kepala Biro Hukum, Sistem Informasi dan Kepegawaian,” pungkasnya. 

 

Baca Juga: Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Penyelewengan, Ini Solusi dari ICW

 

LKPP hari ini menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan di Jakarta selama dua hari, dengan mengambil tema “Transformasi Pengadaan di Era Digital untuk SDM Unggul Indonesia Maju”.  Kegiatan ini diikuti oleh 4000 peserta perwakilan stakeholder pengadaan dari seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Organisasi mitra pembangunan yang terkait.

 

Rakornas dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Selain itu juga dihadiri oleh Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yassona H. Laoly, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  Suharso Monoarfa , Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: