Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui PLBC, Pertamina Siap Produksi BBM Setara Euro 4

Melalui PLBC, Pertamina Siap Produksi BBM Setara Euro 4 Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selesainya Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) menjadi era baru bagi Pertamina untuk memproduksi BBM kelas dunia standar Euro 4. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menerapkan penggunaan BBM berkualitas tinggi dan ramah lingkungan demi menuju Indonesia sehat.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Talullembang, menyatakan bahwa secara resmi pengoperasian PLBC telah diintegrasikan dengan Refienery Unit IV Cilacap. Dengan begitu, produksi BBM berkualitas meningkat siginfikan. 

Baca Juga: Pertamina Tegaskan Percepatan Pembangunan Kilang

"Dengan beroperasinya PLBC, kapasitas produksi Pertamax di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel," ujar Ignatius dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

BBM yang diproduksi adalah BBM jenis Pertamax atau setara dengan Euro 4 sesuai standar internasional dan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup (KLHK) untuk kandungan Reseacrh Octane Number (RON) BBM yang ramah lingkungan. Produksi BBM standar Euro 4 ini juga menjawab kebutuhan industri otomotif yang memproduksi kendaraan bermotor mutakhir dengan engine system sesuai spek BBM standar Euro 4.

Dengan demikian, lanjut Ignatius beroperasinya PLBC ini telah mempercepat Kilang Cilacap untuk memproduksi BBM kelas dunia. Beroperasinya PLBC, kata Ignatius, juga akan mengurangi impor high octane mogas component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan sehingga berdampak positif pada upaya pemerintah  memperkuat cadangan devisa negara.

"PLBC ini akan memperkuat cadangan devisa negara dan akan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12%," ujar Ignatius.

Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja dengan lebih dari 70% di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap. Dengan masa pengerjaan proyek selama 4 tahun, proyek senilai US$392 juta ini telah meraih pencapaian jam kerja aman tanpa lost time injury (LTI) lebih dari 17 juta jam kerja aman.

Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Dengan beroperasinya PLBC yang terintegrasi dengan Kilang Cilacap, kapasitas operasinya menyumbang sekitar 33,4% dari total kapasitas kilang nasional. 

"Beroperasinya PLBC yang terintegrasi dengan RU IV, operasi Kilang Cilacap ini telah siap untuk memenuhi tuntutan global dan nasoinal terhadap kebutuhan BBM berkualitas tinggi," pungkas Ignatius.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: