Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Khawatirkan Rudal David Sling yang Ada di Rusia

Israel Khawatirkan Rudal David Sling yang Ada di Rusia Kredit Foto: Wikipedia/The Jerusalem Post
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Militer Rusia dilaporkan telah memperoleh satu rudal pencegat dari sistem pertahanan udara David's Sling, salah satu sistem pertahanan paling canggih Israel. Para pakar mengatakan rezim Zionis bisa gugup jika laporan itu benar, karena Moskow bisa berbagi data intelijen dengan musuh-musuh Israel dan Amerika Serikat (AS) seperti Iran.

Militer Rusia dilaporkan memperoleh rudal itu pada Juli 2018, ketika Israel menembakkannya terhadap rudal-rudal Suriah buatan Rusia yang dikira terbang ke negara Yahudi tersebut. Dari dua misil pencegat yang ditembakkan sistem David's Sling, satu diledakkan sendiri oleh Angkatan Udara Israel ketika menjadi jelas bahwa senjata-senjata Suriah tidak menembus perbatasan Israel.

Satu rudal pencegat lainnya dilaporkan mendarat utuh di Suriah, tempat, seperti dilaporkan kantor berita China; SINA hari Sabtu (2/11/2019) bahwa rudal itu diambil oleh pasukan Suriah dan diserahkan ke Rusia.

Baca Juga: Rusia Meneliti Rudal David Sling Israel, Bisa Ditiru Jika...

David's Sling adalah sistem pertahanan anti-rudal jarak menengah yang dibangun oleh perusahaan Israel Rafael Advanced Defense Systems dan perusahaan AS Raytheon sebagai pengganti sistem pertahanan Patriot.

Israel pertama kali memperoleh sistem David's Sling pada 2017; dan pada Juli 2018 digunakan secara operasional untuk pertama kalinya. Rudal pencegat yang ditembakkan sistem itu diketahui bernama misil Stunner.

"Ini tentu saja memprihatinkan. Jika saya berada di Rafael, saya akan gugup sekarang," katra Ian Williams, wakil direktur Proyek Pertahanan Rudal di Pusat Studi Internasional Strategis, kepada Business Insider, Kamis (7/11/2019).

Kekhawatiran itu, kata Williams, bukan karena Rusia akan menghasilkan salinan sistem itu untuk penggunaannya sendiri seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain.

"Jika Iran menangkap hal ini, kita akan melihat sistem yang sama dua tahun dari sekarang," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: