Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Kapten 'Stop' Asli Chile, Simbol Pahlawan di Tengah Demonstrasi

Ini Kapten 'Stop' Asli Chile, Simbol Pahlawan di Tengah Demonstrasi Kredit Foto: Reuters/Jorge Silva
Warta Ekonomi, Santiago, Chile -

Seorang pria berotot memakai penutup wajah dan kepala yang melindungi dirinya dengan plang rambu lalu lintas "stop" terlihat di tengah aksi massa. Pria itu menjadi simbol baru dalam aksi protes di Chile. Foto pria itu pun menjadi viral di media sosial.

Dia dianggap sebagai pahlawan romantis perjuangan rakyat selama tiga pekan terakhir. Gambar "PareMan" atau "Kapten Stop" pertama kali dipotret pada 30 Oktober oleh fotografer Reuters Jorge Silva saat unjuk rasa di pusat Alameda, Santiago. Pare berarti stop dalam bahasa Inggris.

"Dia tokoh sangat mencolok di garis depan protes, dengan batu-batu melayang dan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan siapa saja. Setelah saya mengambil gambar itu, dia menghilang begitu saja," tutur Silva yang memotret pria tersebut.

Baca Juga: Presiden Chile Mau Perketat Keamanan dan Perberat Hukuman Pedemo, tapi Caranya Kok...

Gambar pria itu pun sejak saat itu digunakan berulang kali oleh para kartunis lokal. Tagar #PareMan menjadi trending di media sosial dengan beberapa orang menyamakan dia sebagai "Superhero Chile Pertama" dalam aksi unjuk rasa.

Protes di Chile dimulai dari menolak kenaikan tarif angkutan transportasi publik dan kini meluas menjadi kritik terhadap dana pensiun dan pendapatan, biaya utilitas yang mahal dan buruknya layanan publik. Lebih dari 7.000 orang ditahan, 23 orang tewas dan 1.659 demonstran terluka. 800 polisi juga terluka selama unjuk rasa.

Karikaturis dan ilustrator buku komik Guido Salinas menulis di Instagram bahwa Pareman mungkin tidak tahu simbol yang dia bawa di tengah buruknya catatan hak asasi manusia di Chile dan tuntutan sosial untuk mengakhiri dana pensiun yang rendah dan tingginya biaya utilitas.

"Ada sesuatu yang simbolis pada tameng yang pemberontak muda ini mungkin tidak dia lihat saat itu. Dia terjebur dalam kemarahan yang tak seorang pun dapat lari saat ini, ini hanya caranya melindungi diri," tulis Salinas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: