Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Boba di Minuman Kekinian Bahaya buat Wanita, Ternyata Bisa Picu...

Waspada, Boba di Minuman Kekinian Bahaya buat Wanita, Ternyata Bisa Picu... Kredit Foto: Business Insider
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ragam kuliner yang tersedia dewasa ini semakin memberikan banyak pilihan sekaligus kesempatan memanjakan lidah. Sayangnya, berbagai kuliner kekinian menyimpan ancaman bagi kesehatan. Sebut saja minuman berbahan dasar boba yang sedang tren, keju, hingga makanan bakar-bakaran.

Makanan seperti ini tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Malah makanan tersebut tinggi lemak, gula, garam dan bahkan ada yang memicu kanker karena mengandung zat karsinogen.

Rachel Olsen, Nutrition Expert YOUVIT multivitamin gummy, mengatakan bahwa nutrisi alami sebenarnya memiliki peranan penting untuk proses reproduksi sel pada tubuh.

Baca Juga: 5 Kuliner Tradisional Indonesia Ini Nyaris Punah, Pernah Mencoba?

"Kalau tubuh kita tidak cukup mendapatkan nutrisi alami seperti vitamin dan mineral tiap harinya, secara perlahan ini dapat mengganggu proses pembentukan sel baru. Hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sel akan berpotensi untuk tumbuh secara abnormal, sehingga mengakibatkan penyakit seperti tumor bahkan kanker," ujarnya dalam talkshow bertajuk Kurangi Makanan Kekinian untuk Cegah Kanker Payudara yang diadakan YOUVIT.

Berdasarkan data WHO tahun 2018, kasus kanker payudara pada wanita Indonesia menduduki peringkat pertama dibandingkan kasus kanker yang lain, yaitu 56.256 kasus per tahun, dengan angka kematian 22.692 kasus per tahunnya. Dr Yendri Januari, SpB(K)Onk menyarankan melakukan deteksi dini kanker payudara melalui langkah SADARI secara berkala oleh wanita di semua rentang usia.

Meskipun memang kebanyakan kasus kanker payudara terjadi di usia 40 tahun ke atas. Dia mengingatkan, kanker payudara bisa juga terjadi pada pria. Oleh karena itu, penyakit ini perlu diwaspadai oleh semua kalangan.

"Kalau memang sudah dinyatakan memiliki kanker payudara, sebaiknya segera melakukan terapi sesuai dengan stadiumnya, seperti kemoterapi, terapi hormon dan lain-lain. Semakin cepat bisa terdeteksi, dokter dapat melakukan langkah terbaik untuk mencegah penyebaran kanker yang lebih luas,” bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: