Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Boeing MAX Bakal Terbang Lagi di Langit Eropa

Boeing MAX Bakal Terbang Lagi di Langit Eropa Kredit Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pesawat Boeing 737 MAX akan kembali beroperasi di Eropa selama kuartal pertama 2020. Direktur Eksekutif Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA), Patrick Ky, mengatakan hal itu, Senin (04/11/2019).

Penundaan jadwal penerbangan tersebut disebabkan persiapan yang dilakukan otoritas dan maskapai. Regulator Eropa juga berharap memberikan persetujuannya pada Januari tahun depan. Sebelumnya, Boeing bermaksud menerbangkan kembali 737 MAX akhir tahun ini. Yakni, setelah melakukan perubahan perangkat lunak.

Baca Juga: Waduh! Qantas Temukan Retakan di 3 Pesawat Boeing

"Jika ada persyaratan pelatihan (dan) koordinasi yang harus dilakukan dengan negara-negara anggota UE untuk memastikan semua orang melakukan hal yang sama di saat yang sama, ini akan memakan waktu," kata Ky dikutip Reuters.

Boeing MAX mengalami dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang pada 2018 lalu. Sejak itu, MAX dilarang terbang di sejumlah negara. Ratusan jet MAX kini terjebak di darat tak bisa terbang. Maskapai terpaksa tak melayani penumpang. Salah satu klien terbesar Boeing, maskapai bertarif rendah Ryanair menyatakan akan menunda pembelian MAX untuk mengurangi penambahan armadanya pada 2020.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS bertanggung jawab memeriksa perbaikan Boeing untuk menghindari kesalahan data sensor aliran udara yang bisa menyebabkan perangkat lunak mengirim pesawat ke dalam laut. Software yang disebut MCAS akan memonitor data dari sepasang sensor. Sementara itu, EASA juga berencana melaksanakan program pemeriksaan sendiri termasuk uji simulator dan penerbangan sebelum memberikan izin penerbangan di Eropa.

Ky mengungkapkan, para pakar Eropa telah melakukan perjalanan ke fasilitas Rockwell Collins di Cedar Rapids, Iowa, AS, pekan lalu. Mereka melakukan audit perangkat lunak. Rockwell Collins adalah unit dari United Technologies yang mengembangkan software kontrol penerbangan MAX.

"Ada banyak pekerjaan yang dilakukan terhadap desain perangkat lunak,” kata Ky di sela-sela konferensi keselamatan tahunan EASA di Helsinki. Juru bicara Boeing, Gordon Johndroe, menolak berkomentar. Begitu juga juru bicara FAA.

Ky tidak menjelaskan apakah regulator memerlukan pelatihan simulator tambahan untuk pilot MAX. Keputusan itu akan diambil setelah dilakukan tes simulator dan penerbangan.

"Jika semuanya berjalan baik, badan pengawas Eropa berharap dapat menyelesaikan review perangkat lunak akhir bulan ini. Kemudian tes penerbangan, Desember ini," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: