Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akuisisi Rentokil Picu Daya Saing Perusahaan Lokal

Akuisisi Rentokil Picu Daya Saing Perusahaan Lokal Kredit Foto: ASPPHAMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) menilai langkah PT Agricon Putra Citra Optima (APCO) yang mengalihkan assetnya kepada Rentokil dapat memicu naiknya daya saing perusahaan pengendalian hama lokal di Indonesia. Penyebabnya, hal yang sama bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lokal untuk bertahan memenangkan pasar.

"Pemain besar di bisnis ini berani menerapkan strategi bisnis dengan pengalihan asset atau akuisisi untuk memperbesar bisnis mereka di Indonesia. Dengan langkah seperti itu, kami memandang ada nilai positif bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan kompetensi, kapasitas, dan daya saingnya," ungkap Ketua Umum ASPPHAMI, Boyke Arie Pahlevi, di Jakarta (8/11/2019).

Baca Juga: Lindungi UMKM Jasa Pengendalian Hama, ASPPHAMI Keberatan DNI Diberlakukan

Menurut Boyke, bisnis pengendalian hama di Indonesia cukup menjanjikan karena memang pasarnya besar. Terbukti, ada beberapa perusahaan lokal diakuisisi pemain besar asing. Pemain lokal juga bisa melakukan hal yang sama, dengan strategi bisnis seperti afiliasi, joint operation, merger, go public, atau mengembangkan bisnis sendiri untuk memperbesar dan memperkuat bisnis mereka.

Akuisisi atau pengalihan asset pemain besar asing juga makin meramaikan persaingan bisnis pengendalian hama tanah air. Dengan begitu, pemain lokal diharapkan dapat lebih siap dan kreatif dalam menentukan strategi bisnis, seperti fokus pada pengembangan bisnis dengan membenahi, memperbaiki, dan memperkuat sistem manajemen, penguatan sumber daya manusia, serta menerapkan inovasi teknologi agar lebih berdaya saing.

Sementara, Haerul Bengardi, Presiden Agricon Group (induk perusahaan PT APCO) mengungkapkan bahwa Pengalihan asset PT APCO kepada Rentokil adalah langkah strategis Agricon Group untuk lebih fokus kepada rantai bisnis pertanian yang selaras dengan Visi Group.

PT Rentokil Indonesia sendiri juga menyatakan optimis dengan potensi pasar industri pengendalian hama di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan telah dilakukannya berbagai macam investasi termasuk akuisisi. Seperti diketahui sebelumnya, Rentokil melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia dengan pengambilalihan asset dan bisnis PT Aaardwolf Pestcare Indonesia dan Divisi Hygiene dari PT Pink Service Indonesia (Habitat).

"Akuisisi ini memperkuat komitmen layanan dan kepedulian kami pada pelanggan. Di Rentokil, kami memiliki inovasi, teknologi, dan proses bisnis yang dapat kami gabungkan dengan keinginan APCO untuk memberikan layanan terbaik sehingga mengoptimalkan perlindungan dan keselamatan publik," ungkap Heri Susanto, Managing Director Rentokil Indonesia dan Sri Lanka.

Heri mengatakan, secara bersama-sama pihaknya ingin memberikan standar tertinggi dalam layanan pengendalian hama terpadu serta memperkuat komitmen layanan dan kepedulian terhadap masyarakat. Rentokil memiliki rangkaian inovasi dalam menghadapi perubahan teknologi di era digital untuk memberikan layanan dengan tidak mengesampingkan tanggung jawab sosial.

Menurut Heri, meningkatnya kesadaran dan harapan di bidang kesehatan dan keselamatan di antara pemangku bisnis dan konsumen di Indonesia menyebabkan meningkatknya permintaan terhadap pengendalian hama yang berkualitas.

"Kita memanfaatkan sistem digitalisasi, IOT (Internet of Things), dan solusi ramah lingkungan untuk mengendalikan masalah hama umum seperti hewan pengerat, nyamuk, dan rayap yang menjadi garis depan layanan Rentokil," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: