Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Gak Datang ke Kongres Nasdem, Eks Ketumnya Gak Bisa Diem

Jokowi Gak Datang ke Kongres Nasdem, Eks Ketumnya Gak Bisa Diem Kredit Foto: (foto: Twitter/@jokowi)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri sekaligus mantan Ketua Partai Nasdem, Patrice Rio Capella merasa janggal terkait dengan pembukaan Kongres Partai Nasdem pada Jumat (8/11/2019) kemarin yang tidak dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal dalam pemilihan Presiden 2019 kemarin, Nasdem mendukung penuh pasangan nomor urut 01 itu.

Bahkan Rio mempertanyakan kehadiran Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan ikut memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres itu.

"Jika alasannya karena agenda internal, tapi kenapa Anies Baswedan diundang dan diberi porsi bicara? Ingat, Anies hanya terlibat dalam pendirian Ormas Nasdem, bukan Partai Nasdem," ujar Rio dalam jumpa pers, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Baca Juga: Nasdem Ragu Calonkan Anies di Pilpres 2024, Gak Ada Sumbangsih Buat Partai Katanya

Bahkan sangat mengejutkan, kata Rio, saat mendengar Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan ada pihak yang tidak Pancasilais karena menilai sinis pelukannya dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Padahal, yang mengomentari pelukan Bang Surya dan Pak Sohibul adalah Presiden Jokowi. Apakah Bang Surya menuduh Presiden Jokowi tidak Pancasilais?," katanya.

Atas langkah-langkah itu, Rio menyebut jangan salahkan publik yang berspekulasi bahwa manuver Nasdem berkaitan dengan kebijakan Presiden memilih Jaksa Agung menggunakan hak prerogatifnya.

"Jika manuver Partai Nasdem itu diambil berdasarkan kekecewaan soal kabinet, wajar kalau Presiden Joko Widodo jengah dengan langkah Partai Nasdem tersebut," tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga dirinya mohon maaf kepada seluruh kader Nasdem, karena tidak bisa hadir memenuhi undangan acara peringatan HUT Nasdem.

"Selamat ulang tahun kedelapan, saya berharap Partai Nasdem meninggalkan legacy politik yang baik sesuai dengan cita-cita awal untuk melakukan gerakan perubahan, Restorasi Indonesia," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: