Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahli Sebut Nasdem Bisa Jadi 'Bad Boy' di Koalisi, Apa Maksudnya?

Ahli Sebut Nasdem Bisa Jadi 'Bad Boy' di Koalisi, Apa Maksudnya? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Nasdem bersama Ketua Umumnya, Surya Paloh diprediksi akan menjadi 'bad boy' di dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024.

Hal tersebut berdasarkan analisis pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin. Ia menilai kalau Partai Nasdem akan sering mengkritik, meskipun berada di dalam pemerintahan.

"Walaupun Nasdem ada di koalisi Jokowi, namun Nasdem sepertinya akan jadi anak nakal, 'bad boy', akan banyak mengkritik Jokowi, dan kebijakan-kebijakannya dari dalam koalisi," ucap Ujang Komarudin, Minggu (10/11/2019).

Baca Juga: Jokowi Gak Datang ke Kongres Nasdem, Eks Ketumnya Gak Bisa Diem

"Dan di saat yang sama, walau ada dalam barisan koalisi Jokowi, Nasdem akan mencari teman dari pihak oposisi," tambahnya.

Lebih lanjut, Ujang menjelaskan bahwa pandangannya tersebut berdasarkan manuver-manuver yang dilakukan oleh Surya Paloh dalam waktu belakangan ini.

Beberapa diantaranya adalah pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang sempat, hingga mengundang Anies Baswedan dalam acara Kongres II Partai Nasdem.

Menurut Ujang, yang dilakukan itu karena Surya Paloh merupakan bentuk rasa kecewa dengan Presiden Jokowi. Khususnya karena Jokowi dianggap tak konsisten dalam pemilihan Jaksa Agung, serta Nasdem yang mendapatkan jatah 3 kursi menteri.

Ujang menilai kekecewaan Nasdem lainnya adalah karena Jokowi mengajak Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, yang merupakan lawan di Pilpres lalu, justru diberi posisi Menteri Pertahanan.

"Masuknya Gerindra telah merubah peta politik internal koalisi Jokowi," imbuhnya.

 
 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: