Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Bikin Trump Geram, Perang Dagang Makin Suram!

China Bikin Trump Geram, Perang Dagang Makin Suram! Kredit Foto: Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang dagang antara AS dan China tengah memasuki babak baru yang semakin menegangkan. Pasalnya, kabar pembatalan tarif sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap I yang digaungkan oleh China nyatanya hanya isapan jempol belaka. Pihak AS pun beberapa kali mengeluarkan pernyataan bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan sebagaimana yang diklaim oleh China. 

"Tidak ada kesepakatan saat ini untuk menghapus salah satu tarif yang ada sebagai syarat kesepakatan fase satu," tegas penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2019).

Baca Juga: Sakit! Penghapusan Tarif AS-China Cuma Isapan Jempol, Pelaku Pasar Kena Prank!

Tak cukup puas sampai di sana, Presiden AS, Donald Trump, juga ikut membantah kabar teresebut. Bak geram dengan tindakan Chian, ia menilai bahwa hal itu membuat suatu kemunduran dalam upaya damai dagang yang sebelumnya hanya tinggal menungu waktu bagi AS-China menandatangani kesepakatan dagang. 

"Saya belum menyetujui apa pun. . . (Langkah) China ini sedikit kemunduran, bukan kemunduran total karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya (pembatalan tarif)," tegas Trump seperti dilansir dari CNBC, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Baca Juga: AS-China Berani Hapus Tarif Impor, Yakin Nih Trump dan Xi Jinping?

Sebagai pengingat, informasi pembatalan tarif kedua negara tersebut pertama kali diungkapkan oleh Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng. Ia mengklaim, baik AS maupun China telah sama-sama sepakat untuk saling menghapus tarif tambahan sebagai salah satu bagian dari kesepakatan dagang tahap I.

"Jika China, AS, mencapai kesepakaan dagang fase I, kedua negara harus meninjau kembali semua tarif tambahan dengan proporsi yang sama secara keseluruhan berdasarkan isi perjanjian," jelas Gao Feng, Jumat (7/11/2019). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: