Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah AS Desak Turki Singkirkan Sistem Rudal S-400

Pemerintah AS Desak Turki Singkirkan Sistem Rudal S-400 Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) sangat marah tentang pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki. Washington menekan Ankara untuk menyingkirkan senjata pertahanan canggih itu atau akan merasakan sanksi. Ancaman penjatuhan sanksi ini disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien pada hari Minggu.

"Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi ini," kata O'Brien mengatakan kepada CBS "Face the Nation" dalam sebuah wawancara, merujuk pada hukuman berdasarkan hukum AS yang dikenal sebagai Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi atau CAATSA.

Baca Juga: Rudal S-400 Rusia Terancam Batal Dikirim ke Turki pada 2020, Alasannya...

Menurutnya, sanksi terhadap Ankara bisa disahkan oleh Kongres dengan dukungan bipartisan yang luar biasa. Komentar pengganti John Bolton ini muncul menjelang kunjungan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Washington pada 13 November 2019. Pemimpin Turki itu akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas sejumlah masalah di antara kedua negara yang merupakan sekutu NATO tersebut.

Washington membenci pembelian sistem rudal anti-pesawat S-400 tersebut dengan alasan senjata itu tidak kompatibel dengan pertahanan NATO dan bisa mengancam jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin. Meskipun ada ancaman sanksi AS, Turki nekat melanjutkan kesepakatan pembelian dengan Rusia dan sudah menerima pengiriman pertama S-400 pada bulan Juli lalu.

Sebagai tanggapan, Washington mencoret Turki dari keanggotaan program F-35, di mana Ankara merupakan produsen suku cadang dan pembeli jet tempur. Namun sejauh ini, belum ada sanksi yang dijatuhkan pada Ankara. Turki belum mengaktifkan baterai S-400 yang diterimanya, dan Washington masih berharap untuk membujuk sekutunya agar meninggalkan sistem senjata pertahanan Rusia.

“Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu pesan yang akan disampaikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia ada di sini," kata O'Brien, dikutip Reuters, Senin (11/11/2019).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: