Kerusuhan Tak Berhenti, Gedung Putih Desak Irak Adakan Pemilu Lebih Awal
Gedung Putih menyatakan bahwa Washington sangat khawatir tentang situasi di Irak. Gedung Putih kemudian mendesak pemerintah Irak untuk mengadakan pemilihan awal dan menghentikan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.
Irak telah dilanda oleh aksi protes massa yang telah mendorong respon keras dari pemerintah. Lebih dari 300 orang tewas dan sekitar 15 ribu orang terluka di tangan pasukan keamanan.
"AS bergabung dengan Misi Bantuan PBB ke Irak dalam menyerukan pemerintah Irak untuk menghentikan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan memenuhi janji Presiden Barham Salih untuk meloloskan reformasi pemilihan dan mengadakan pemilihan awal," ucap Gedung Putih, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/11/2019).
Baca Juga: Mantan Petinggi Hizbullah Kritik Khamenei soal Krisis di Lebanon dan Irak
Komisi Tinggi Independen untuk Hak Asasi Manusia Irak (IHCR) menyatakan, setidaknya enam orang telah tewas saat terjadi demonstrasi di Baghdad pada hari Sabtu dan bahwa pasukan penegak hukum secara aktif menggunakan gas air mata dan tembakan langsung untuk membubarkan demonstran.
Abdul Karim Khalaf, juru bicara Angkatan Bersenjata Irak telah mengklaim bahwa mereka tidak menggunakan senjata untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Protes meletus di Baghdad dan di beberapa provinsi Syiah di selatan karena tingginya angka pengangguran, korupsi pemerintah, dan kurangnya kebutuhan dasar - seperti listrik dan air bersih.
Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: