Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Desak Polisi dan Sipil Redam Situasi di Hong Kong

AS Desak Polisi dan Sipil Redam Situasi di Hong Kong Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) mengecam penggunaan kekuatan mematikan yang tidak dapat dibenarkan dalam kekerasan terbaru di Hong Kong. Washington mendesak kepolisian dan warga sipil meredam situasi. Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Morgan Ortagus menyeru Beijing menghormati komitmen bahwa Hong Kong akan menikmati derajat tinggi otonomi dan rakyat Hong Kong menikmati kebebasan berekspresi dan berkumpul dengan damai.

Pernyataan AS itu muncul setelah polisi Hong Kong menembak dan melukai seorang demonstran serta seorang pria terbakar saat kerusuhan. Situasi ini membuat Pemimpin Hong Kong mengecam para pengunjuk rasa sebagai musuh rakyat. Amerika Serikat (AS) mengecam penggunaan kekuatan mematikan yang tak dapat dibenarkan dalam kekerasan terbaru di Hong Kong. Washington mendesak kepolisian dan warga sipil meredam situasi.

Baca Juga: Trump dan Situasi Hong Kong yang Mencekam Jadi Kunci Keputusan Investasi Global

Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), AS Morgan Ortagus, menyeru Beijing menghormati komitmen bahwa Hong Kong akan menikmati derajat tinggi otonomi dan rakyat Hong Kong menikmati kebebasan berekspresi dan berkumpul dengan damai. Pernyataan AS itu muncul setelah polisi Hong Kong menembak dan melukai seorang demonstran serta seorang pria terbakar saat kerusuhan. Situasi ini membuat Pemimpin Hong Kong mengecam para pengunjuk rasa sebagai musuh rakyat.

Bentrok semakin meningkat di Hong Kong selama akhir pekan lalu. Hong Kong diserahkan kembali ke China pada 1997 dengan perintah untuk satu negara dua sistem sehingga warga Hong Kong dapat menikmati kebebasan yang tak didapatkan warga China daratan. Ortagus menjelaskan, AS mengawasi situasi di Hong Kong dengan penuh keprihatinan dan mengecam kekerasan yang dilakukan semua pihak.

"AS mendesak pemerintah Hong Kong membangun dialog dengan publik Hong Kong dan memulai upaya mengatasi berbagai tuntutan yang memicu protes. Kami juga mendesar demonstran merespon upaya dialog," ujar Ortagus, dilansir Reuters.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: