Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AKLP: Industri Lokal Siap Pasok Kebutuhan Kaca Nasional

AKLP: Industri Lokal Siap Pasok Kebutuhan Kaca Nasional Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mengklaim industri kaca nasional siap memenuhi kebutuhan kaca di dalam negeri yang mencapai 800 ribu/ton. Ketua Umum AKLP, Yustinus Gunawan, mengungkapkan secara keseluruhan total produksi kaca mencapai 1,3 juta/ton.

"Kita sudah mampu memenuhi kapasitas 1,3 juta/ton dengan konsumsi 800 ribu/ton sehingga kita memiliki kapasitas ekspor 30-40%. Kami sudah menyuplai kaca-kaca, baik untuk bangunan maupun otomotif. Hampir semua jenis kaca yang dibutuhkan dunia sudah dibuat di Indonesia," kata Yustinus dalam pembukaan Glasstech Asia 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Selasa (12/11/2019).

Baca Juga: Kemenperin Pacu Pengembangan Industri Kaca

Yustinus mengatakan bahwa prospek pertumbuhan industri kaca di Indonesia masih cukup besar. Ia berasalan ekonomi Indonesia yang makin pulih serta pembangunan infrastruktur besar-besaran turut mendorong pertumbuhan industri yang masuk dalam industri padat karya ini.

"Namun, ekspektasi yang tinggi ini dihambat oleh menurunnya daya saing industri dalam negeri karena tingginya biaya energi lokal dibandingkan dengan tetangga di kawasan. Terlebih lagi, perang dagang antara China dan Amerika Serikat akan menghambat pertumbuhan global," ucapnya.

Glasstech Asia 2019 merupakan pameran produk dan teknologi terkini industri kaca yang diadakan setiap tahun. Pameran ini akan berlangsung mulai 12 hingga 14 November 2019 mendatang di lCE, BSD. Sebanyak 124 pelaku usaha dari 14 negara turut meramaikan pameran yang memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-17 tahun ini.

Group Managing Director of Conference & Exhibition Management Services (CEMS), Edward Liu,  menambahkan bahwa Glasstech Asia telah memiliki reputasi sebagai pusat pameran kaca se-Asia Tenggara.

"Acara ini tidak hanya menjadi pusat pertemuan pelaku usaha bersama pakar internasional, tetapi juga memberikan pemahaman luas dalam sektor manufaktur dan pemrosesan produk berbahan kaca, termasuk berbagai teknologi terkini dan inovasi kaca," kata Edward.

Ia mengatakan selama tiga hari acara berlangsung, pelaku usaha juga dapat bertukar informasi mengenai perkembangan terbaru dan tantangan yang dihadapi industri, sembari memanfaatkan pasar Indonesia yang berkembang bersama negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: