Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibantu Rusia, Iran Bangun Reaktor Nuklir

Dibantu Rusia, Iran Bangun Reaktor Nuklir Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengerjaan pembangkit listrik tenaga nuklir (NPP) Bushehr, Iran tahap dua resmi dimulai. Beton sudah dituang ke pangkalan reaktor baru, Minggu (10/11/2019).

Perusahaan energi atom Rusia, Rosatom, yang melaksanakan proyek konstruksi untuk tahap kedua PLTN ini. Perusahaan ini membangun unit tenaga kedua dan ketiga. Persiapan telah dimulai tahun lalu, yakni dengan menuangkan beton di lokasi.

Baca Juga: Arab Saudi Kecam Penipuan Iran Terkait Nuklir

"Tenaga nuklir menyediakan listrik yang andal. Setiap pembangkit listrik bisa menghemat 11 juta barel minyak atau sekitar US$660 juta per tahun," tutur Ali Akbar Salehi, Kepala Organisasi Energi Atom Iran, dikutip Reuters.

“Dalam visi jangka panjang 2027-2028 ketika proyek-proyek ini selesai, kita akan memiliki 3.000 megawatt (MW) listrik yang dihasilkan oleh pembangkit nuklir,” tambahnya.

Reaktor baru ini adalah salah satu dari dua reaktor yang dibangun sejak 2017. Lokasinya sekitar 750 kilometer di selatan Teheran. Diperkirakan setiap reaktor 1.000 MW akan menghemat 11 juta barel minyak mentah Iran setiap tahunnya.

Pembangkit Bushehr merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang pertama di Timur Tengah. Rusia dan Iran menandatangani kontrak untuk ekspansi Bushehr pada 2014. Kontrak tersebut mencakup opsi untuk enam reaktor lagi yang akan dibangun di lokasi lain.

Proyek Bushehr diluncurkan pada 1975 di bawah pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi. Namun, terhenti setelah Revolusi Islam 1979 ketika kontraktor Jerman menarik diri. Perusahaan konstruksi nuklir Rusia, Atomstroyexport, mengambil alih proyek tersebut pada 1990-an.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: