Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantah Tuduhan Rusia Jadi Polisi Timur Tengah, Lavrov: Itu Akal-akalan Barat!

Bantah Tuduhan Rusia Jadi Polisi Timur Tengah, Lavrov: Itu Akal-akalan Barat! Kredit Foto: Reuters/Maxim Shemetov
Warta Ekonomi, Moskow -

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuturkan, Moskow tidak memainkan peran sebagai polisi di kawasan Timur Tengah. Hal itu disampaikan Lavrov saat berbicara di Paris Peace Forum.

Diminta tanggapan oleh moderator mengenai klaim bahwa Rusia telah menjadi polisi Timur Tengah, Lavrov menuturkan, itu adalah penemuan eksklusif Barat, yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan.

"Ini (polisi Timur Tengah) adalah penemuan Barat. Logika ini tidak berlaku untuk apa yang kita saksikan di Suriah," kata Lavrov dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir Tass pada Rabu (13/11/2019).

Baca Juga: Lavrov Tolak Rencana untuk Jadikan Rusia Tuan Rumah Pertemuan Turki-Suriah

Lavrov mengingatkan, bahwa krisis Suriah telah dimulai dengan kejahatan yang dilakukan oleh negara-negara Barat di Timur Tengah.

"Kita dapat mengingat saat George Bush Jr menyatakan kemenangan demokrasi di Irak. Lihatlah Irak, apa yang terjadi di sana sekarang. Setelah invasi di Irak pada 2003, ISIS didirikan dan Abu Bakr al-Baghdadi dibebaskan dari penjara AS dan menjadi nomor satu dalam kekhalifahan ini. Agresi terhadap Libya picu beberapa gelombang terorisme di Afrika dan migrasi ilegal ke Eropa," ucapnya.

Rusia, menurut Lavrov, tidak segan membantu pihak-pihak dari negara Timur Tengah yang sedang membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Lavrov Yakin Julian Assange Alami Penyiksaan di Penjara

"Ketika pemerintah Suriah akan digulingkan oleh ISIS, ketika para teroris berada di pinggiran Damaskus, dan ketika Presiden Suriah meminta bantuan kami, ya, kami membantu," sambungnya.

Lavrov mengatakan, ia percaya Rusia telah melakukan hal yang benar. Sebab, selain dari Idlib dan beberapa daerah di tepi timur Sungai Eufrat, para teroris tidak mengendalikan negara itu dan pemerintah yang sah kembali mendapatkan kontrol.

Ditanya apakah semuanya harus disalahkan pada Barat, Lavrov menjawab dengan sedikit ironi, bahwa Barat sepenuhnya bertanggung jawab hanya atas kesalahannya sendiri.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: