Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jambaran Tiung Biru Berprogres 25%, Pertamina Klaim Lebih Cepat dari Target

Jambaran Tiung Biru Berprogres 25%, Pertamina Klaim Lebih Cepat dari Target Kredit Foto: PEPC
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina EP Cepu (PEPC), anak usaha PT Pertamina (Persero), terus menggenjot proyek Jambaran Tiung Biru (JTB). Sebagai proyek strategis nasional, JTB yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur ini telah memasuki masa konstruksi Gas Processing Facilities (GPF). 

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu menjelaskan, proyek JTB terus menunjukkan kemajuan dan lebih baik dari target. Hingga kuartal II 2019, proyek telah mengalami kemajuan 25% dan dalam posisi lebih cepat dari target.

"Proyek ini sangat strategis dan menjadi prioritas pemerintah sehingga kami berkomitmen untuk mempercepat agar dapat mengoptimalkan produksi cadangan migas, mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi," jelas Dharmawan, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga: 14 WK Panas Bumi Pertamina Siap Nyalakan Indonesia

Dirinya melanjutkan, nilai penting proyek JTB juga memberikan manfaat dalam masa konstruksi, salah satunya penyerapan tenaga kerja. Hingga saat ini, ada lebih dari 2.000 pekerja yang terlibat dalam proyek JTB, dengan komposisi 70% tenaga kerja lokal dan 30% nonlokal, yang terbagi dalam tiga kategori skilled, semiskilled, dan unskilled.

Penyelesaian proyek pengembangan lapangan gas unitisasi JTB bisa dibilang sangat dinantikan oleh industri di Pulau Jawa. Kapasitas produksi gasnya sebesar 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan cadangan 2,5 triliun kaki kubik (TCF) akan dialirkan melalui pipa gas Gresik-Semarang.

Karenanya proyek ini akan memberikan efek ganda (multiplier effect) dalam mengatasi defisit pasokan bagi setidaknya 19 sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk industri tekstil, ban, baja, keramik, serta makanan dan minuman.

"Dengan pasokan gas yang cukup, kelak industri dalam negeri akan beroperasi lebih efisien hingga 30% dengan energi yang lebih ramah lingkungan," pungkas Dharmawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: