Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bakal Ekspor Baut ke Amerika, Ini Persiapan Garuda Metalindo

Bakal Ekspor Baut ke Amerika, Ini Persiapan Garuda Metalindo Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) pada tahun 2020 mendatang akan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp20 miliar pada tahun 2020. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pengembangan mesin produksi berbasis teknologi informasi (IT). 

 

"Capex tahun depan untuk penambahan beberapa fasilitas yang mendukung produk baru. Kami mendapatkan proyek cukup baik untuk market AS," kata Direktur Utama BOLT, Erwin Wijaya, dalam paparan publik, di Jakarta.

 

Erwin menambahkan, pada tahun ini Perseroan akan memperbesar pasar ekspor yangbl selama ini menjangkau market AS. "Ekspansi penambahan bisnis ke pasar global yang sudah dilakukan di 2019 akan terus berjalan ke beberapa negara," ujarnya. 

 

Baca Juga: Penjualan Garuda Metalindo Naik 4% di Kuartal III

 

Terkait kinerja, Direktur Keuangan BOLT, Anthony Wijaya menyampaikan, besaran penurunan laba bersih hingga akhir 2019 sekitar 6-6,5 persen (year-on-year) atau lebih rendah dibandingkan dengan penurunan per September 2019 sebesar 18,63 persen (yoy) menjadi Rp49,37 miliar.

 

"Kami memperkirakan penurunan laba bersih Perseroan di 2019 sekitar 6-6,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2018," ujar Anthony.

 

Namun, ungkap Anthony, pada Kuartal III-2019 total penjualan perusahaan manufaktur baut dan komponen otomotif ini mencapai Rp911,57 miliar atau bertumbuh 4,08 persen (yoy). "Di bidang usaha fastener and engineered components, pertumbuhannya didukung oleh peningkatan penjualan domestik sebesar 3,34 persen," ucapnya.

 

Baca Juga: Impor Besi dan Baja Membludak, Indonesia Mesti Belajar dari Filipina dan Malaysia

 

Sementara itu, lanjut dia, pada bidang usaha steel wire and bar melalui anak usaha, PT Mega Pratama Ferindo, penjualan bertumbuh sebesar 7,92 persen. "Penurunan laba bersih (konsolidasian) sebesar 18,63 persen disebabkan oleh kenaikan harga baja dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Anthony.

 

Anthony menambahkan, pada Kuartal III-2019 total aset BOLT menurun tipis sebesar 0,26 persen (yoy) menjadi Rp1,28 triliun, sedangkan liabilitas Perseroan menurut sebesar 9,72 persen (yoy) menjadi Rp522,3 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: