Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan: Pasuruan Percontohan Produksi Sapi

Mentan: Pasuruan Percontohan Produksi Sapi Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjadikan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sebagai percontohan sentra produksi sapi, yang nantinya diharapkan bisa diterapkan di daerah lain yang memiliki potensi serupa.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dari total 700 ekor indukan sapi yang ada di Loka Penelitian (Lolit) Sapi Potong Kabupaten Pasuruan, berhasil bertambah menjadi 1.000 ekor sapi setelah dilakukan inseminasi buatan (IB).

"Prospeknya cukup bagus, oleh karena itu, saya uji coba di Kabupaten Pasuruan dan dijadikan percontohan," kata Syahrul di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019).

Saat ini Lolitsapi memiliki populasi sapi sebanyak 1.000 ekor yang terdiri atas 550 sapi peranakan ongole (PO), 250 ekor sapi madura, dan 200 ekor sapi bali.

Baca Juga: Para Warga Kroasia Bantu Sapi yang Kabur dari Rumah Jagal, Ada Apa?

Lolitsapi di Grati-Pasuruan ini merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang memiliki tugas untuk menghasilkan inovasi produksi bibit unggul sapi potong lokal.

Lolitsapi ini juga sedang melakukan riset untuk pengembangan sapi belgian blue (BB) dan sapi beranak kembar. Sapi BB dilakukan melalui teknologi transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan induk sapi PO sejak 2018.

Lolitsapi juga berperan dan berkontribusi terhadap Program Upsus Siwab melalui inovasi teknologi kit diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan berupa NUT-MB plus. Kit diagnosis kebuntingan dini mudah diaplikasikan di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak, mampu mendeteksi kebuntingan sapi mulai umur 15 hari dengan akurasi 85%–90%.

Syahrul mengungkapkan, berbagai teknologi yang tengah dikembangkan saat ini dapat segera diadopsi oleh masyarakat, khususnya peternak. Akselerasinya dapat dipercepat lewat kerja sama lintas sektor.

"Saya berharap bisa bicara dengan sektor lain seperti perbankan untuk menggulirkan KUR yang ada. Harapan saya, kita uji coba untuk langsung bersentuhan dengan rakyat, kalau 100 itu diajarkan inseminasi buatan, tahun depan dia akan jadi 200, saya sudah bicara dengan Danrem, Polres, bupati, dan anggota DPR untuk menjadikan contoh membangun kemampuan daging atau sapi yang ada di Indonesia," jelas Syahrul. 

Sebagai upaya swasembada daging nasional, ke depan pola pengembangan sapi yang diterapkan di Lolitsapi di Pasuruan ini dapat dicontoh oleh daerah lain. 

"Kita bicara Pasuruan dulu, akan tetapi nantinya untuk semua daerah. Seharusnya semua kabupaten mampu, tentu yang memiliki potensi," tutup Syahrul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: