Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Dagang Surplus, BI: Kebijakan Substitusi Impor Mulai Berdampak

Neraca Dagang Surplus, BI: Kebijakan Substitusi Impor Mulai Berdampak Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2019 tercatat surplus 0,16 miliar dolar AS, membaik dari kondisi bulan sebelumnya yang mencatat defisit 0,16 miliar dolar AS.

"Surplus tersebut terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas sejalan dengan kinerja ekspor nonmigas yang membaik. Ekspor nonmigas pada Oktober 2019 tumbuh -2,48% (yoy), lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh -2,70% (yoy), di tengah kondisi global yang semakin melambat," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga: Mantab! Neraca Dagang Surplus, IHSG Bergerak Bebas Tanpa Hambatan!

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat disebabkan oleh peningkatan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor migas. Namun, secara kumulatif sampai dengan Oktober 2019, defisit neraca perdagangan migas membaik menjadi 7,27 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 10,82 miliar dolar AS di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Penurunan tersebut sejalan dengan impor nonmigas yang menurun didukung kebijakan substitusi impor," kata Onny.

Neraca perdagangan nonmigas pada Oktober 2019 tercatat surplus 0,99 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 0,60 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut ditopang oleh meningkatnya kinerja ekspor nonmigas, terutama untuk komoditas bahan bakar mineral, bijih, kerak dan abu logam, alas kaki, serta kendaraan dan bagiannya. Sementara itu, kinerja impor nonmigas juga meningkat didorong oleh impor barang modal seperti mesin/peralatan listrik serta besi dan baja, sejalan dengan kinerja investasi.

Di sisi lain, neraca perdagangan migas mencatat defisit sebesar 0,83 miliar dolar AS, sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar 0,76 miliar dolar AS. Peningkatan defisit tersebut didorong naiknya impor migas terutama dalam bentuk hasil minyak dan gas, sedangkan impor minyak mentah turun.adapun kinerja ekspor migas juga meningkat didorong oleh naiknya ekspor minyak mentah dan gas.

"BI memandang surplus neraca perdagangan pada Oktober 2019 positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: