Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oh Jadi Ini Pidato Lengkap Sukmawati Soal Nabi dan Soekarno

Oh Jadi Ini Pidato Lengkap Sukmawati Soal Nabi dan Soekarno Kredit Foto: Antara/Meli Pratiwi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Putri Presiden Pertama RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penistaan agama, Jumat (15/11).

Ia dilaporkan advokat Ratih Puspa Nusanti karena pidatonya diduga melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan cara membandingkan dengan Bung Karno.

Berikut pidato lengkap Sukmawati yang dilaporkan.

Sebelumnya, dalam video yang beredar di YouTube, Sukmawati menjadi pembicara dalam sebuah diskusi bertema "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkap Radikalisme dan Berantas Terorisme”, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sukmawati Pertanyakan Nabi Muhammad, Reaksi Said Didu Jleb Banget...

Baca Juga: Sukmawati Sebut Soekarno Lebih Berjasa dari Nabi Muhammad, HNW Geram...

Awalnya, ia membahas soal sejarah bagaimana nasionalisme berkembang di awal abad  ke 20. Dalam pidatonya, ia menceritakan pidato Bung Karno pada saat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.

"Sebelum Bung Karno menutup pidatonya yaitu hari lahirnya Pancasila di 1 Juni 1945, suatu pesan kepada rakyatnya kepada bangsanya yang sudah beberapa tahun digembleng untuk menjadi kader-kader nasionalis. Apa itu pesan terakhirnya di penutup hari lahirnya Pancasila? yaitu kemerdekaan hanyalah didapat yang dimiliki bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad merdeka. Merdeka atau mati dan pesan itu betul-betul di dalam sanubari seluruh rakyat Indonesia," ujar Sukmawati seperti dikutip, Sabtu (16/11/2019).

Lanjutnya, dalam kesempatan tersebut, ia mengaku saat berumur enam tahun melihat adanya terorisme di Indonesia.

Ia menceritakan, ketika itu dirinya mengikuti sang ayah Bung Karno untuk menghadiri Bazar di Perguruan Cikini.

"Di dalam perjuangan membangun bangsa dan negara Indonesia ini saudara-saudara, saya lah anak kecil umur 6 tahun. Saya kira saya yang menjadi saksi hidup. Di umur 6 tahun saya menyinggung soal terorisme.  Sayalah saksi hidup dimulainya adanya terorisme.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: