Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditinggal Pendiri, Alibaba Terus Berekspansi, Startup Indonesia Harus Belajar

Ditinggal Pendiri, Alibaba Terus Berekspansi, Startup Indonesia Harus Belajar Kredit Foto: Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jack Ma memang telah pensiun dari Alibaba, tapi perusahaan rintisannya tidak berhenti berekspansi. Ditinggal sang pendiri, Alibaba justru makin giat merentangkan sayap bisnisnya.

Teranyar, perusahaan bervaluasi Rp2.000 triliun itu dalam waktu dekat akan melakukan secondary listing di bursa saham Hong Kong dengan target meraup Rp182 triliun dana segar untuk ekspansi bisnis.

Keberhasilan transisi kepemimpinan Alibaba dapat menjadi pelajaran penting bagi startup di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Beberapa waktu lalu kita juga menyaksikan transisi kepemimpinan yang cukup mulus di Go-Jek yang ditinggal oleh pendirinya, Nadiem Makarim, lantaran harus mengabdi pada negara dengan menjabat sebagai Mendikbud.

Baca Juga: CEO Go-Jek Sowan ke Kominfo, Bahas Soal. . .

Startup lain juga harus menjadikan pengalaman kedua perusahaan tersebut sebagai best practice yang dapat dirujuk jika ingin melakukan hal serupa.

Chairman NextICorn Daniel Tumiwa berpandangan, apa yang diraih oleh Alibaba merupakan hasil proses panjang transisi kepemimpinan sekaligus juga manajerial mumpuni, dengan tim yang solid. Tak semata mengandalkan sosok Jack Ma.

Saat ini, Alibaba sudah sampai di titik puncak dan sukses menjauhkan diri dari sosok Jack Ma. Jadi, apa yang dicapai Alibaba telah disusun by design, dengan target-target terukur.

"Seperti unicorn Indonesia, semua sudah balik ke manajemen. Bukan orang per orang lagi. Masing-masing unicorn memiliki ciri khasnya," ujar Daniel, Sabtu (16/11/2019).

Baca Juga: Bedah Kantor Pusat Alibaba di China, Hampir 57x Lebih Luas dari Gedung DPR!

Daniel menambahkan, unicorn di Indonesia ke depan juga memiliki kemampuan seperti yang dimiliki oleh Alibaba. Bisa masuk bursa sekaligus mengelola bisnis dengan lebih baik, sehingga bisa meraih pendanaan yang besar.

"Indonesia sangat mampu dan akan terjadi. Kita tunggu 2020. Tujuan digital enterprise kita go public sangat fokus untuk memajukan Indonesia. Untuk itu akan sangat mendapat dukungan baik," imbuh Daniel. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: