Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telah Lama Bungkam, Bill Gates Meradang Soal Pajak Kekayaan

Telah Lama Bungkam, Bill Gates Meradang Soal Pajak Kekayaan Kredit Foto: Bankrate
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bill Gates kembali dinobatkan sebagai orang terkaya nomor satu di dunia versi Bloomberg. Kekayaannya melonjak hingga menyentuh US$100 miliar karena Microsoft, perusahaan yang ia bangun baru saja mendapatkan rezeki nomplok.

Microsoft memenangkan kontrak Pentagon sebesar US$10 miliar dan dorongan yang sesuai dengan harga saham perusahaan.

Di balik keberhasilannya menjadi yang terkaya lagi setelah dua tahun kalah oleh Jeff Bezos, Gates berbicara di konferensi New York Times DealBook dengan mempertanyakan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Elizabeth Warren yang mengusulkan pajak kekayaan diperluas.

"Saya sudah membayar pajak lebih dari US$10 miliar, saya sudah membayar lebih dari siapa pun dalam pajak. Jika saya harus membayar US$20 miliar, tidak apa-apa," kata Gates.

Baca Juga: Waduh, Bezos Bakal Bayar Pajak Rp126 Triliun Per Tahun

Kemudian, ia melanjutkan, “Tetapi, ketika Anda mengatakan saya harus membayar US$100 miliar, maka saya akan mulai melakukan sedikit (perhitungan) matematika untuk apa yang tersisa,” jelasnya.

Suami dari Melinda Gates itu meragukan kebijakan Warren tersebut. Ia juga tidak yakin Warren memiliki pikiran terbuka atau bahkan bersedia duduk dengan seseorang yang memiliki banyak uang seperti dirinya.

Baca Juga: Soal Pajak Kekayaan, Para Miliarder AS Ngaku Gerah

Membalas ungkapan Gates tersebut, Elizabeth Warren menuliskan sebuah tweet yang berisi menyanggupi untuk berbincang dengan Gates dan bersedia untuk menjelaskan dengan tepat berapa besaran pajak yang harus dibayar Gates.

Tak berhenti sampai di situ, Bill Gates pun membalasnya dengan, "Anda dan kandidat lainnya bisa melakukan pembicaraan yang sangat menarik tentang bagaimana menyelesaikan beberapa masalah terberat dunia, seperti menghilangkan kemiskinan global dan menghindari bencana iklim (meskipun isu-isu itu tidak dibicarakan sebanyak yang seharusnya)."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: