Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Pengelolaan Investasi Lompat Dua Kali Lipat, Ini Produk yang Diganderungi

Industri Pengelolaan Investasi Lompat Dua Kali Lipat, Ini Produk yang Diganderungi Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui industri pengelolaan investasi memang terus menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2015-2019), total dana kelolaan di industri pengelolaan investasi, meningkat hampir dua kali lipat (96,6%), dari Rp 414 Triliun di awal tahun 2015 menjadi Rp 814 Triliun per 14 November 2019.

 

Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sujanto  menuturkan bahwa sebagian besar kenaikan tersebut disebabkan oleh produk reksa dana, dimana dana kelolaan Reksa Dana telah tumbuh lebih dari dua kali lipat, yaitu dari Rp 242 Triliun pada awal Tahun 2015 menjadi Rp 551 Triliun per 14 November 2019. Begitu juga dengan jumlah produk reksa dana yang telah bertambah sebanyak 1.270 produk dari 895 pada awal tahun 2015 menjadi 2.165 per tanggal 14 November 2019.

 

"Sejalan dengan pertumbuhan reksa dana, produk ETF bertumbuh cukup signifikan dalam kurun waktu yang sama. Dana kelolaan ETF meningkat lebih dari 4 (empat) kali lipat, dari hanya Rp 2,6 Triliun pada awal tahun 2015 menjadi Rp 15 Triliun per 14 November 2019," ujarnya, di Jakarta, Rabu (20/11/2019). 

 

Baca Juga: Produk ETF Makin Digemari, IndoPremier Sekuritas Lakukan Ini

 

Jumlah produk ETF pun telah bertambah sebanyak 26 produk, yaitu dari hanya 7 produk pada awal tahun 2015 menjadi 33 produk per 14 November 2019. Variasi produk ETF pun semakin beragam dimana produk ETF tidak hanya dikelola secara pasif dengan mengikuti indeks tetapi juga dikelola secara aktif sesuai dengan strategi masing-masing Manjer Investasi.

 

Melihat hal tersebut, PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) menyelenggarakan Indonesia ETF Conference 2019 dengan mengusung tema “Investment Revolution 4.0: Riding The Waves of Optimism”.

 

"Saya mengucapkan apresiasi kepada Indopremier yang secara konsisten mempromosikan produk ETF kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu misi OJK dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi produk keuangan, terutama produk ETF," tuturnya.

 

Baca Juga: Bursa Yakin ETF Bakal Makin Ngetrend

 

Di Indonesia ETF Conference 2019 ini para manajer investasi juga memaparkan peluang dan keunggulan dari produk ETF yang dapat menjadi alternatif pilihan investasi bagi investor institusi. Selain itu, hadir pula success story yang berbagi pengalaman dan manfaat dalam berinvestasi produk ETF. 

 

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi pun menyebutkan jika di kawasan ASEAN, saat ini Indonesia menempati posisi pertama dari sisi jumlah produk ETF berbasis local index, sedangkan dari sisi total jumlah produk ETF, Indonesia menempati posisi kedua setelah Singapura yang memiliki 51 ETF.

 

"Semakin banyaknya pelaku pasar yang masuk ke pasar ETF saat ini juga mencerminkan keyakinan pasar akan potensi pertumbuhan produk ETF sebagai salah satu alternatif produk investasi bagi investor di Pasar Modal Indonesia, baik kalangan ritel maupun institusi," tandasnya.

 

Sejalan dengan momentum perkembangan ETF saat ini, BEI berupaya untuk terus mendorong pendalaman pasar ETF dengan mereview dan merumuskan berbagai kebijakan terkait ETF dengan melibatkan OJK, Manajer Investasi, Dealer Partisipan, dan pihak terkait lainnya.

 

"Salah satu insentif yang baru saja dikeluarkan BEI antara lain memberikan pembebasan biaya transaksi Dealer Partisipan mulai September 2019. Bursa optimis dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, produk ETF dapat lebih berkembang di Pasar Modal Indonesia di masa mendatang, pungkas Inarno. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: