Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinar Mas Group Beberkan Alasan Beli Saham Bank Milik China Construction Bank

Sinar Mas Group Beberkan Alasan Beli Saham Bank Milik China Construction Bank Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang merupakan bagian dari Sinar Mas Group ini memberikan penjelasan terkait partisipasi perseroan dalam Penawaran Umum Terbatas V 2019 atau rights issue PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) atau yang lebih dikenal dengan CCB Indonesia

 

Direktur Utama SMMA, Doddy Susanto mengungkapkan jika langkah tersebut diambil perseroan dalam upaya melakukan investasi pada sektor strategis termasuk perbankan, sehingga bisa meningkatkan laba perseroan. 

 

“Ini juga usaha kami untuk mencari terobosan baru dalam perkembangan bisnis, seiring dengan perkembangan perekonomian untuk menyongsong tantangan di masa depan,” ucapnya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (20/11/2019). 

 

Baca Juga: Sip Deh! Sinar Mas Multiartha Akuisisi SMS Finance

 

Doddy menerangkan bila penyertaan perseroan kepada MCOR akan mencapai Rp1,28 triliun, yang berasal dari dana kas ineternal SMMA. “Nilainya tergantung hasil penjatahan. Sisa saham yang tidak di exercise oleh pemegang saham lain akan kami ambil,” katanya. 

 

Sebagai informasi, CCB Indonesia berencana meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp2,6 triliun menjadi Rp6 triliun dengan cara menerbitkan 32 miliar saham baru dengan nominal Rp100 melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V.

 

Dimana, target penghimpunan dana segar dari PUT V senilai Rp3,2 triliun. Pemegang saham akan diberikan hak memesen efek terlebih dahulu (HMETD).Pemegang saham yang tidak mengambil haknya, akan terdilusi dengan jumlah keseluruhan paling banyak 65,8%. 

 

Baca Juga: Begini Target Bank China Construction di Tahun 2019

 

Adapun, hingga Juni 2019, China Construction Bank Corporation dan Johnny Wiraatmadja merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan masing-masing, 60,00% dan 21,32%. Kiki Hamidjaja dan publik, melalui pasar modal, memiliki 5,21% dan 13,47%.

 

Dana hasil rghts issue akan digunakan perseroan untuk meningkatkan modal inti perusahaan untuk naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III, per Juni 2019 modal inti CCBI sebesar Rp2,09 triliun. Kemudian juga untuk memastikan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR). Per Juni 2019, rasio KPMM bank sebesar 17,48%, naik dari Juni 2018 sebesar15,73%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: