Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemlu Konfirmasi Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Thailand-Laos

Kemlu Konfirmasi Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Thailand-Laos Kredit Foto: Sindonews/Berlianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gempa yang cukup dahsyat mengguncang perbatasan Thailand dan Laos dikabarkan tidak menelan korban dari warga negara Indonesia (WNI). Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebut tidak ada WNI yang menjadi korban dalam gempa 6,1 magnitudo yang terjadi pada Kamis (21/11/2019) pagi waktu setempat.

"Hingga saat tidak terdapat informasi adanya korban WNI. Jumlah WNI di Laos adalah 297 orang," kata Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI), Judha Nugraha.

KBRI Vientiane, Laos sudah menyerukan kepada para WNI yang bermukim di sana agar mencatat nomor panggilan darurat yang ada. Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan kejadian ini.

Baca Juga: Waduh, Gempa 6,1 Magnitudo Guncang Perbatasan Thailand-Laos

"KBRI Vientiane telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat WNI termasuk nomor hotline + 856 20 55 97 05 20 atas nama Tatiana Handayani) dan +856 20 55 97 0581 atas nama Inke H. Dinesia," sambungnya melalui pesan singkat kepada awak media. Ia lalu menuturkan, KBRI akan terus memantau kondisi keselamatan WNI di wilayah Laos.

Sebelumnya diwartakan, Survei Geologi Amerika Serikat (AS), mengatakan gempa itu berkekuatan 6,1 magnitudo terjadi pada kedalaman 10 km sekitar 92 km timur laut Muang Nan, pada Kamis pagi.

Gempa itu dilaporkan terasa di seluruh Thailand utara dan oleh orang-orang di gedung-gedung tinggi di Bangkok, lebih dari 600 km ke selatan. Warga di dekat episentrum mengatakan mereka merasakan beberapa gempa susulan.

Departemen meteorologi Thailand mengatakan, tidak ada laporan kerusakan parah, tetapi para pejabat akan memeriksa situs bersejarah yang berada di kawasan yang menjadi pusat gempa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: